Positif Covid-19, Presiden Polandia Minta Maaf

Minggu, 25 Oktober 2020 - 10:39 WIB
loading...
Positif Covid-19, Presiden...
Presiden Polandia Andrzej Duda dinyatakan positif Covid-19. Foto/Al Jazeera
A A A
WARSAWA - Presiden Polandia Andrzej Duda dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani sebuah tes meski dirinya merasa sehat. Ia pun meminta maaf kepada semua orang yang harus dikarantina karena telah melakukan kontak dengannya.

Dalam sebuah rekaman video yang dipublikasikan di Twitter, Duda (48) mengatakan ia tidak mengalami Covid-19 namun sayangnya hasil tesnya sama sekali tidak diragukan lagi.

"Saya ingin meminta maaf kepada semua yang terkena prosedur karantina karena bertemu saya dalam beberapa hari terakhir," katanya.

"Jika saya mengalami gejala apa pun, percayalah, semua pertemuan akan dibatalkan," imbuhnya seperti dikutip dari NBC News, Minggu (25/10/2020).



Diagnosis Duda datang di tengah lonjakan besar dalam kasus baru dan kematian terkait Covid-19 di negara berpenduduk 38 juta yang sempat mencatat tingkat infeksi sangat rendah di musim semi.(Baca juga: Lewat Twitter, Trump Konfirmasi Dirinya Terinfeksi Covid-19 )

Duda pada hari Jumat mengunjungi Stadion Nasional di Warsawa, yang sedang disulap menjadi salah satu rumah sakit lapangan. Dia juga menganugerahkan penghargaan negara kepada Iga Swiatek, petenis Polandia berusia 19 tahun yang memenangkan Prancis Terbuka bulan ini, dan ayah serta pelatihnya, Tomasz Swiatek.

Duda dan keluarga Swiatek mengenakan masker dan sarung tangan, tetapi berdiri sangat dekat dan berjabat tangan saat presiden memasang pin kehormatan pada mereka.

Iga Swiatek mengatakan dia dan orang lain di timnya tidak memiliki gejala tetapi akan dikarantina setelah hasil tes Duda positif Covid-19. Ia mengatakan mereka diuji secara teratur dan akan diuji lagi dalam tiga hari.

Pemerintah Polandia memberlakukan pembatasan baru mulai Sabtu yang tidak lama lagi akan ditutup dengan harapan dapat mengendalikan wabah di negara itu. Perdana Menteri Polandia mengimbau warga untuk secara ketat mematuhi "pembatasan serius" ini untuk melindungi nyawa mereka.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2110 seconds (0.1#10.140)