Saudi Sukses Jinakkan Pandemi

Senin, 19 Oktober 2020 - 06:01 WIB
loading...
A A A
Selain kementerian urusan haji dan umrah, pihak yang mendapatkan apresiasi adalah Presidium Umum Hubungan Dua Masjid Suci yang juga telah melaksanakan berbagai protokol kesehatan untuk melindungi jamaah haji dan menghentikan penyebaran virus corona.

“Langkah pencegahan kita untuk umrah berbasis perlindungan, sanitasi, manajemen kerumunan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 ,” demikian juru bicara Presidium Umum Hubungan Dua Masjid Suci Hani Haider, dilansir Arab News.

Pihaknya juga menempatkan lokasi isolasi bagi jamaah dengan gejala Covid-19. “Bagaimanapun kita belum menerima laporan jamaah yang terpapar virus corona,” tandasnya. (Baca juga: Cukupi Nutrisi si Kecil di masa Pandemi)

Pihak pengelola Masjidilharam juga menyediakan jalur khusus bagi para manula dan warga disabel untuk membantu melaksanakan ibadah umrah. Haider juga menegaskan, konsentrasi dan sanitasi Masjidilharam dan sekitarnya oleh 4.000 pekerja selama sepuluh kali setiap hari. Lebih dari 1.800 liter disinfektan juga digunakan untuk membersihkan toilet sebanyak enam kali per hari.

Sistem pendingin ruangan di Masjidilharam juga dibersihkan sebanyak sembilan kali dan menggunakan teknologi ultraviolet. Lebih dari 200 alat sanitasi juga disebar di seluruh Masjidilharam. “Pengelola Masjidilharam juga menggunakan teknologi untuk mendistribusikan gelas berisi air Zamzam untuk mencegah kontak dengan jamaah,” kata Haider.

Umrah tersebut dibuka sejak 4 Oktober lalu setelah enam bulan dilarang. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi hanya memberikan kuota sebanyak 6.000 jamaah umrah per hari pada fase pertama yang hanya diikuti warga Saudi.

Nanti pada fase ketiga Saudi akan mengizinkan warga asing untuk melaksanakan ibadah umrah. Fase kedua dimulai pada 18 Oktober, yakni 15.000-40.000 jamaah per hari. Untuk fase ketiga, ibadah umrah bisa diikuti 20.000-60.000 jamaah. (Baca juga: Waspadai Politik Uang Jelang Pilkada Serentak)

Jamaah umrah dari luar negeri diizinkan mengikuti ibadah umrah pada fase ketiga. Namun, apakah Indonesia akan mendapat izin masuk Saudi, hingga kini belum ada kepastian.

Pembukaan kembali ibadah umrah dan haji merupakan konsekuensi pelaksanaan tiga fase penanganan pandemi virus corona di Saudi. Fase pertama berlangsung sejak 28 Mei hingga 30 Mei 2020 di mana pemberlakuan jam malam di seluruh Saudi dan lockdown secara nasional.

Fase kedua pada 31 Mei hingga 20 Juni yakni pemberlakuan jam malam dan pelarangan perkumpulan lebih dari 50 orang. Fase ketiga berlangsung 21 Juni hingga saat ini yakni menghidupkan kembali kehidupan normal dan tetap menjaga protokol kesehatan. Standar pelaksanaan umrah seperti standar yang diberlakukan pada pelaksanaan haji akhir Agustus silam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)