Lewat Telepon, Putin-Erdogan Bahas Situasi Nagorno-Karabakh
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia , Vladimir Putin dan Presiden Turki , Tayyip Erdogan dilaporkan melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon untuk membahas situasi Nagorno-Karabakh. Rusia dan Turki seperti diketahui memiliki sikap yang berbeda mengenai hal ini.
"Putin dan Recep Erdogan telah menyerukan aktivasi proses politik, yaitu berdasarkan kemajuan yang dicapai dalam OSCE Minsk Group. Kedua belah pihak telah menegaskan kembali pentingnya gencatan senjata kemanusiaan yang dicapai pada 10 Oktober di Moskow," ucap Kremlin.
Kremlin, seperti dilansir Tass pada Kamis (15/10/2020), kemudian menuturkan bahwa dalam pembicaraan itu Putin menyatakan keprihatinan serius atas partisipasi militan Timur Tengah dalam permusuhan di Nagorno-Karabakh.
"Mereka telah menekankan kebutuhan mendesak akan upaya solidaritas dengan tujuan untuk mengakhiri pertumpahan darah secepat mungkin dan bergerak menuju regulasi damai atas masalah Nagorno-Karabakh," ungkapnya.
"Mereka telah menyatakan harapan bahwa Turki, sebagai anggota OSCE Minsk Group, akan memberikan kontribusi konstruktif untuk meredakan konflik," tukas Kremlin. ( )
"AS Rusia dan Prancis masih menunda ini dengan taktik mereka yang mengulur waktu. Beri saja mereka tanah yang diduduki. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan di tanah mereka sendiri," ucap Erdogan.
"Yang perlu Anda lakukan adalah menyelesaikan negosiasi Anda dan menyerahkan tanah kepada pemiliknya," katanya, mengacu pada pembicaraan selama 30 tahun antara pihak yang bertikai dan OSCE Minsk Groupk.
"Putin dan Recep Erdogan telah menyerukan aktivasi proses politik, yaitu berdasarkan kemajuan yang dicapai dalam OSCE Minsk Group. Kedua belah pihak telah menegaskan kembali pentingnya gencatan senjata kemanusiaan yang dicapai pada 10 Oktober di Moskow," ucap Kremlin.
Kremlin, seperti dilansir Tass pada Kamis (15/10/2020), kemudian menuturkan bahwa dalam pembicaraan itu Putin menyatakan keprihatinan serius atas partisipasi militan Timur Tengah dalam permusuhan di Nagorno-Karabakh.
"Mereka telah menekankan kebutuhan mendesak akan upaya solidaritas dengan tujuan untuk mengakhiri pertumpahan darah secepat mungkin dan bergerak menuju regulasi damai atas masalah Nagorno-Karabakh," ungkapnya.
"Mereka telah menyatakan harapan bahwa Turki, sebagai anggota OSCE Minsk Group, akan memberikan kontribusi konstruktif untuk meredakan konflik," tukas Kremlin. ( )
"AS Rusia dan Prancis masih menunda ini dengan taktik mereka yang mengulur waktu. Beri saja mereka tanah yang diduduki. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan di tanah mereka sendiri," ucap Erdogan.
"Yang perlu Anda lakukan adalah menyelesaikan negosiasi Anda dan menyerahkan tanah kepada pemiliknya," katanya, mengacu pada pembicaraan selama 30 tahun antara pihak yang bertikai dan OSCE Minsk Groupk.
(esn)