Soal Kabar Penculikan WNI, Kemlu Cari Penjelasan Pemerintah Gabon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, pihaknya masih mencari penjelasan dari pemerintah Gabon mengenai kabar warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di perairan negara Afrika tersebut. Tiga WNI yang bekerja di kapal berbendera Senegal dilaporkan diculik di perairan Gabon.
Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Abuja telah melakukan komunikasi dengan pemerintah Gabon mengenai hal ini.
"Terkait penculikan WNI, KBRI di Abuja telah berkomunikasi dengan Pemerintah Gabon, namun sampai sekarang belum ada keterangan resmi," kata Judha saat menggenar konferensi pers virtual pada Rabu (6/5/2020).
Dia lalu mengatakan bahwa penculikan itu dilaporkan terjadi pada 3 Mei lalu. "Jadi, hingga saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari otoritas setempat," ungkap Judha.
Sementara itu, sumber pemerintah Gabon menuturkan, perompak menculik enam orang dari dua kapal. Selain tiga orang WNI, dua orang warga Korea Selatan dan seorang warga Senegal turut diculik dalam insiden ini.
Pada Desember 2019, kelompok perompak menyerang dua kapal di lepas pantai Libreville, lokasi yang sama di mana perompak menculik tiga WNI. Saat itu mereka menangkap empat pelaut China dan membunuh seorang kapten kapal asal Gabon.
Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Abuja telah melakukan komunikasi dengan pemerintah Gabon mengenai hal ini.
"Terkait penculikan WNI, KBRI di Abuja telah berkomunikasi dengan Pemerintah Gabon, namun sampai sekarang belum ada keterangan resmi," kata Judha saat menggenar konferensi pers virtual pada Rabu (6/5/2020).
Dia lalu mengatakan bahwa penculikan itu dilaporkan terjadi pada 3 Mei lalu. "Jadi, hingga saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari otoritas setempat," ungkap Judha.
Sementara itu, sumber pemerintah Gabon menuturkan, perompak menculik enam orang dari dua kapal. Selain tiga orang WNI, dua orang warga Korea Selatan dan seorang warga Senegal turut diculik dalam insiden ini.
Pada Desember 2019, kelompok perompak menyerang dua kapal di lepas pantai Libreville, lokasi yang sama di mana perompak menculik tiga WNI. Saat itu mereka menangkap empat pelaut China dan membunuh seorang kapten kapal asal Gabon.
(esn)