Peserta Sakit Misterius, Johnson & Johnson Setop Tes Vaksin Covid-19

Selasa, 13 Oktober 2020 - 13:01 WIB
loading...
Peserta Sakit Misterius,...
Calon vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson. Foto/ABC
A A A
NEW JERSEY - Johnson & Johnson (J&J) menghentikan sementara tes klinik calon vaksin Covid-19 karena sakit yang tak dapat dijelaskan dialami oleh peserta uji coba.

Penundaan ini pun mengakibatkan terganjalnya upaya mengatasi pandemi global Covid-19. "Peserta tes yang sakit itu telah diperiksa oleh dewan pemantau keselamatan dan data independen serta dokter klinik perusahaan," ungkap pernyataan J&J.

J&J menyatakan penghentian semacam itu normal dalam uji coba besar yang dapat melibatkan puluhan ribu orang. "Penghentian studi dalam pemberian dosis calon vaksin itu berbeda dari ketentuan otoritas kesehatan," papar J&J.

Langkah J&J itu mirip dengan yang dilakukan AstraZeneca Plc pada September lalu. AstraZeneca Plc menghentikan tes tahap akhir eksperimen vaksin covid yang dikembangkan bersama Universitas Oxford karena sakit yang tak dapat dijelaskan pada seorang peserta studi di Inggris.

Meski tes di Inggris, Brasil, Afrika Selatan dan India telah kembali dilakukan, tes di AS masih dihentikan untuk menunggu review dari regulator. (Baca Juga: Cari Alternatif Vaksin Covid-19, Menlu RI Sambangi Inggris dan Swiss)

Profesor penyakit infeksi di Sekolah Kedokteran Universitas Vanderbilt Dr William Schaffner menyatakan, "Semua orang waspada karena apa yang terjadi dengan AstraZeneca. Membutuhkan waktu sepekan untuk mengumpulkan informasi," kata dia. (Lihat Video: Gubernur Jatim Hadiri Upacara HUT Jatim ke-75)

"Ini akan menjadi kejadian serius. Jika ini sesuatu seperti kanker prostat, diabetes tak terkontrol atau serangan jantung, mereka tidak akan menghentikannya untuk semua alasan itu. Ini sepertinya kejadian neurologi (saraf)," ungkap dia. (Lihat Infografis: Truk Monster Pembawa Rudal Raksasa Milik Korea Utara)

Bulan lalu, J&J menyatakan calon vaksin Covid-19 menghasilkan respon imun kut melawan virus corona pada tes klinik tahap awal hingga menengah, setelah perusahaan memulai tes akhir pada 60.000 orang yang hasilnya diharapkan pada akhir tahun ini atau awal 2021.

J&J menolak menjelaskan tentang penyakit yang terjadi karena masalah privasi. Mereka menyatakan beberapa peserta studi mendapatkan placebo dan tidak selalu jelas apakah orang yang mengalami kejadian serius dalam tes klinik itu menerima placebo atau perawatan.

Stat News melaporkan, penghentian tes dilakukan setelah dokumen dikirim ke peneliti luar yang menyatakan aturan penghentian telah terpenuhi.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Negara Bagian AS Gugat...
Negara Bagian AS Gugat Pfizer atas Klaim Vaksin Covid-19 yang Dianggap Menyesatkan
Pria Ini Disuntik Vaksin...
Pria Ini Disuntik Vaksin Covid-19 Sebanyak 217 Kali, Ini yang Terjadi Padanya
Pionir Vaksin Covid-19...
Pionir Vaksin Covid-19 Raih Hadiah Nobel Kedokteran
Pentagon Cabut Kewajiban...
Pentagon Cabut Kewajiban Vaksin Covid-19 untuk Pasukan AS
Biden Tawarkan Kirim...
Biden Tawarkan Kirim Vaksin Covid-19 ke Korut, Pyongyang Tak Merespon
Meski Kurang Akur, Korsel...
Meski Kurang Akur, Korsel Tawarkan Vaksin COVID-19 ke Korut
Duterte Perintahkan...
Duterte Perintahkan Militer Atasi Problem Distribusi Vaksin COVID-19
Berhasil Bebaskan Kursk,...
Berhasil Bebaskan Kursk, Rusia Akhirnya Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina
Presiden Filipina Marcos...
Presiden Filipina Marcos Jr Teken UU Pemakaman Islam, RS Dilarang Tahan Jenazah Muslim
Rekomendasi
Conor Benn Ungkap Cedera...
Conor Benn Ungkap Cedera Mengerikan Chris Eubank Jr usai Duel Sengit: Dia Patah Rahang
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 17: Ancaman Devan Pada Jenny
Jangan Remehkan Mobil...
Jangan Remehkan Mobil Polisi Jepang Ternyata Segini Kecepatannya
Berita Terkini
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
58 menit yang lalu
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
2 jam yang lalu
Mengapa Paus Fransiskus...
Mengapa Paus Fransiskus Tidak Dimakamkan di Vatikan?
2 jam yang lalu
Mobil Tabrak Kerumunan...
Mobil Tabrak Kerumunan Warga di Festival Hari Lapu Lapu di Vancouver
3 jam yang lalu
Perempuan yang Klaim...
Perempuan yang Klaim Jadi Budak Seks Pangeran Andrew dan Epstein Tewas Bunuh Diri
4 jam yang lalu
Viral, Profesor Ini...
Viral, Profesor Ini Gunakan Drone untuk Cegah Mahasiswa Menyontek selama Ujian
4 jam yang lalu
Infografis
Waspada, Kasus COVID-19...
Waspada, Kasus COVID-19 Meningkat 2 Kali Lipat di Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved