Muncul 6 Kasus Baru Covid-19, China akan Tes 9 Juta Warga Qingdao
loading...

Kementerian Kesehatan China dilaporkan akan melakukan tes Covid-19 kepada seluruh warga Qingdao dalam lima hari ke depan, setelah adanya enam kasus baru di wilayah itu. Foto/REUTERS
A
A
A
BEIJING - Kementerian Kesehatan China dilaporkan akan melakukan tes Covid-19 kepada seluruh warga Qingdao dalam lima hari ke depan. Keputusan ini datang setelah adanya enam kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
China, tempat virus tersebut pertama kali muncul sebagian besar telah mengendalikan wabahnya, sangat kontras dengan banyak bagian dunia yang masih direpotkan oleh penguncian dan jumlah kasus yang tinggi.
Pada akhir pekan lalu, enam kasus dikonfirmasi di Qingdao, sebuah kota di Timur Laut China, berpenduduk 9,4 juta orang. Komisi Kesehatan Qingdao mengatakan enam kasus itu dideteksi di sebuah rumah sakit di kota tersebut.
"Lima distrik akan diuji dalam tiga hari ke depan dan seluruh kota dalam lima hari," kata Komisi Kesehatan Qingdao dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (12/10/2020). ( Baca juga: Cek Kehalalan Vaksin Covid-19, Bio Farma Lusa ke China )
China sendiri memang diketahui memiliki kemampuan tes yang ekstensif dan cepat, dan komisi kesehatan mengatakan lebih dari 140 ribu pekerja medis, pasien dan personel rumah sakit di Qingdao telah diuji sejak keenam kasus tersebut dikonfirmasi.Sejak awal Oktober, China mulai bangkit. Ratusan juta orang China diperkirakan akan memenuhi jalan tol, kereta, dan pesawat untuk libur hari nasional. Itu menjadi momen kebangkitan pariwisata di negara terpadat di dunia.
Libur selama delapan hari menjadi hari libur pertama sejak China dinyatakan sukses menangani pandemi corona. Kehidupan yang telah berlangsung normal dalam beberapa bulan terakhir menjadi alasan musim libur akan dipadati banyak warga.
“Liburan Emas” tersebut akan menjadi ujian bagi China apakah sukses menangani pandemi secara totalitas dan menuju kebangkitan untuk pemulihan ekonomi. ( Baca juga: Dituding Pence Biang Kerok Pandemi, China Sensor Debat Cawapres AS )
Tahun lalu, 782 wisatawan domestik berlibur selama musim liburan. Itu mampu menghasilkan 650 miliar yuan. Kementerian Pariwisata dan Budaya China tahun ini memprediksi 550 juta wisatawan domestik akan berlibur tahun ini. Namun, Ctrip, biro wisata online terbesar di China, memperkriakan 600 juta orang akan berlibur.
Skala liburan massal dalam jangka waktu yang pendek tentunya tidak terpikirkan dan tidak mungkin dilaksanakan di berbagai negara di belahan lain. Kenapa? Banyak negara masih berkutat menghadapi pandemi corona di mana jumlah telah mencapai 7 juta kasus. Eropa pun kini menghadapi gelombang kedua infeksi virus corona, sedangkan sebagian besar negara masih berkutat dengan gelombang pertama virus corona.
China, tempat virus tersebut pertama kali muncul sebagian besar telah mengendalikan wabahnya, sangat kontras dengan banyak bagian dunia yang masih direpotkan oleh penguncian dan jumlah kasus yang tinggi.
Pada akhir pekan lalu, enam kasus dikonfirmasi di Qingdao, sebuah kota di Timur Laut China, berpenduduk 9,4 juta orang. Komisi Kesehatan Qingdao mengatakan enam kasus itu dideteksi di sebuah rumah sakit di kota tersebut.
"Lima distrik akan diuji dalam tiga hari ke depan dan seluruh kota dalam lima hari," kata Komisi Kesehatan Qingdao dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (12/10/2020). ( Baca juga: Cek Kehalalan Vaksin Covid-19, Bio Farma Lusa ke China )
China sendiri memang diketahui memiliki kemampuan tes yang ekstensif dan cepat, dan komisi kesehatan mengatakan lebih dari 140 ribu pekerja medis, pasien dan personel rumah sakit di Qingdao telah diuji sejak keenam kasus tersebut dikonfirmasi.Sejak awal Oktober, China mulai bangkit. Ratusan juta orang China diperkirakan akan memenuhi jalan tol, kereta, dan pesawat untuk libur hari nasional. Itu menjadi momen kebangkitan pariwisata di negara terpadat di dunia.
Libur selama delapan hari menjadi hari libur pertama sejak China dinyatakan sukses menangani pandemi corona. Kehidupan yang telah berlangsung normal dalam beberapa bulan terakhir menjadi alasan musim libur akan dipadati banyak warga.
“Liburan Emas” tersebut akan menjadi ujian bagi China apakah sukses menangani pandemi secara totalitas dan menuju kebangkitan untuk pemulihan ekonomi. ( Baca juga: Dituding Pence Biang Kerok Pandemi, China Sensor Debat Cawapres AS )
Tahun lalu, 782 wisatawan domestik berlibur selama musim liburan. Itu mampu menghasilkan 650 miliar yuan. Kementerian Pariwisata dan Budaya China tahun ini memprediksi 550 juta wisatawan domestik akan berlibur tahun ini. Namun, Ctrip, biro wisata online terbesar di China, memperkriakan 600 juta orang akan berlibur.
Skala liburan massal dalam jangka waktu yang pendek tentunya tidak terpikirkan dan tidak mungkin dilaksanakan di berbagai negara di belahan lain. Kenapa? Banyak negara masih berkutat menghadapi pandemi corona di mana jumlah telah mencapai 7 juta kasus. Eropa pun kini menghadapi gelombang kedua infeksi virus corona, sedangkan sebagian besar negara masih berkutat dengan gelombang pertama virus corona.
(esn)
Lihat Juga :