Dituding Mata-mata, Penulis Australia Hadapi Persidangan di China

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 16:26 WIB
loading...
Dituding Mata-mata, Penulis Australia Hadapi Persidangan di China
Penulis asal Australia, Yang Hengjun, akan menjalani persidangan di Beijing atas tuduhan spionase. Foto/Nikkei
A A A
BEIJING - Penulis asal Australia , Yang Hengjun, akan menjalani persidangan di Beijing atas tuduhan spionase . Hengjun telah ditahan di China tanpa akses ke keluarganya sejak Januari 2019.

Mantan diplomat China berusia 55 tahun itu hilang setelah terbang ke kota selatan Guangzhou dari New York. Belakangan diketahui ia telah ditahan di fasilitas penahanan Beijing tanpa akses ke pengacara atau keluarganya meskipun istrinya tetap berada di China.

Seorang teman Hengjun mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pengacara karibnya telah diberitahu pada hari Rabu bahwa kasusnya telah dipindahkan ke Pengadilan Rakyat Menengah Kedua Beijing.

"Seorang hakim diperkirakan akan ditunjuk dalam dua minggu ke depan untuk mendengarkan kasus tersebut," kata Feng Chongyi, seorang teman Hengjung dan profesor di Universitas Teknologi Sydney seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (10/10/2020).

Pengacara Hengjun telah dua kali bertemu dengannya dalam sebulan terakhir. Pertemuan satu jam itu adalah akses resmi pertama setelah 21 bulan penahanan dan interogasi oleh otoritas keamanan China.

Yang Hengjun juga telah memberi tahu keluarganya lewat sebuah pesan pada bulan lalu bahwa ia tidak bersalah dan tidak akan pernah mengakui sesuatu yang belum dilakukan.

"Di bawah sistem hukum China, dakwaan, bukti untuk mendukung dakwaan dan hukuman yang diusulkan akan diberikan ke pengadilan pada awal persidangan," terang Chongyi.

Pemerintah Australia mengatakan pada hari Sabtu telah diberitahu bahwa pihak berwenang China telah memutuskan untuk menuntut warga Australia Yang Hengjun atas tuduhan yang belum diumumkan.

Akses konsuler melalui videolink ke petugas kedutaan Australia dipulihkan pada September setelah ditangguhkan karena virus Corona.

"Kami akan terus memberikan dukungan konsuler kepadanya dan keluarganya, dan untuk mengadvokasi kepentingannya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dalam pernyataan melalui email.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1015 seconds (0.1#10.140)