Banjir Terjang Prancis dan Italia, 2 Orang Tewas dan 25 Warga Hilang
loading...
A
A
A
PARIS - Dua orang tewas dan 25 orang hilang di Prancis dan Italia setelah badai menerjang wilayah perbatasan kedua negara.
Badai membawa hujan lebat dan banjir yang menyapu jalanan dan merusak banyak rumah. Badai yang dijuluki Alex itu menerjang beberapa desa sekitar kota Nice di French Riviera.
Walikota Nice Christian Estrosi menyebut bencana banjir itu yang terburuk di wilayah itu dalam lebih dari satu abad setelah meninjau daerah bencana dengan helikopter.
“Jalanan dan sekitar 100 rumah tersapu atau hancur sebagian,” kata Estrosi pada saluran berita Prancis , BFM.
“Saya telah secara khusus terkejut dengan apa yang saya lihat hari ini,” ujar Perdana Menteri (PM) Prancis Jean Castex saat konferensi pers setelah mengunjungi wilayah bencana.
Castex khawatir korban tewas akan bertambah seiring proses pencarian korban.
Otoritas menyatakan sekitar delapan orang hilang di Prancis. Itu termasuk dua pemadam kebakaran yang mobilnya terbawa aliran sungai, berdasarkan saksi mata warga setempat.
Tayangan televisi dari kedua negara menunjukkan beberapa jalan dan jembatan telah tersapu oleh banjir dan beberapa sungai airnya meluap.
Di Italia sebanyak dua orang tewas yakni satu pemadam kebakaran dan satu pria berumur 30-an orang yang mobilnya terbawa ke sungai setelah jalanan longsor. Sebanyak 17 orang juga hilang.
Enam pendaki gunung asal Jerman hilang setelah gagal kembali dari perjalanan di pegunungan di provinsi Cuneo. (Baca Juga: Trump Positif Covid-19, 'Pesawat Kiamat' AS Berkeliaran di Washington)
Pejabat di wilayah Piedmont melaporkan curah hujan 630 mm dalam waktu hanya 24 jam di Sambughetto, dekat perbatasan Swiss. Kepala wilayah Piedmont, Alberto Cirio, meminta pemerintah mendeklarasikan status darurat. (Baca Infografis: Trump Positif Covid-19, Ini Politisi Dunia yang Pernah Terinfeksi Corona)
Ketinggian air di Sungai Po naik hingga 3 meter dalam waktu hanya 24 jam. (Lihat Video: Belasan Pelajar Pelaku Tawuran Cuci Kaki Ibunya di Polsek Palmerah)
Badai membawa hujan lebat dan banjir yang menyapu jalanan dan merusak banyak rumah. Badai yang dijuluki Alex itu menerjang beberapa desa sekitar kota Nice di French Riviera.
Walikota Nice Christian Estrosi menyebut bencana banjir itu yang terburuk di wilayah itu dalam lebih dari satu abad setelah meninjau daerah bencana dengan helikopter.
“Jalanan dan sekitar 100 rumah tersapu atau hancur sebagian,” kata Estrosi pada saluran berita Prancis , BFM.
“Saya telah secara khusus terkejut dengan apa yang saya lihat hari ini,” ujar Perdana Menteri (PM) Prancis Jean Castex saat konferensi pers setelah mengunjungi wilayah bencana.
Castex khawatir korban tewas akan bertambah seiring proses pencarian korban.
Otoritas menyatakan sekitar delapan orang hilang di Prancis. Itu termasuk dua pemadam kebakaran yang mobilnya terbawa aliran sungai, berdasarkan saksi mata warga setempat.
Tayangan televisi dari kedua negara menunjukkan beberapa jalan dan jembatan telah tersapu oleh banjir dan beberapa sungai airnya meluap.
Di Italia sebanyak dua orang tewas yakni satu pemadam kebakaran dan satu pria berumur 30-an orang yang mobilnya terbawa ke sungai setelah jalanan longsor. Sebanyak 17 orang juga hilang.
Enam pendaki gunung asal Jerman hilang setelah gagal kembali dari perjalanan di pegunungan di provinsi Cuneo. (Baca Juga: Trump Positif Covid-19, 'Pesawat Kiamat' AS Berkeliaran di Washington)
Pejabat di wilayah Piedmont melaporkan curah hujan 630 mm dalam waktu hanya 24 jam di Sambughetto, dekat perbatasan Swiss. Kepala wilayah Piedmont, Alberto Cirio, meminta pemerintah mendeklarasikan status darurat. (Baca Infografis: Trump Positif Covid-19, Ini Politisi Dunia yang Pernah Terinfeksi Corona)
Ketinggian air di Sungai Po naik hingga 3 meter dalam waktu hanya 24 jam. (Lihat Video: Belasan Pelajar Pelaku Tawuran Cuci Kaki Ibunya di Polsek Palmerah)
(sya)