Presiden Azerbaijan Tuntut Armenia Mundur Total dari Nagorno-Karabakh
loading...
A
A
A
BAKU - Azerbaijan dan Armenia sama-sama menolak gencatan senjata di tengah pecahnya pertempuran terbaru di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menampik seruan gencatan senjata di wilayah kantong yang diperebutkan selama beberapa dekade. Ia bahkan dengan tegas meminta Armenia untuk mundur dari wilayah Nagorno Karabakh.
"Kami hanya memiliki satu syarat: angkatan bersenjata Armenia harus tanpa syarat, sepenuhnya, dan segera meninggalkan tanah kami," tegasnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (2/10/2020).(Baca juga: Dibombardir Artileri Azerbaijan, Pasukan Armenia Menangis Ingin Pulang )
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan pun mempertegas sikap yang ditunjukkan Aliyev.
"Pemerintah Azerbaijan dengan tegas bertekad untuk melanjutkan operasi serangan balik sampai kedaulatan dan integritas teritorialnya dipulihkan sepenuhnya dan kami dengan jelas melihat pasukan Armenia meninggalkan wilayah Azerbaijan," kata Kemlu Azerbaijan.
Kedua belah pihak telah berkonflik memperebutkan Nagorno Karabakh — wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional tetapi diperintah oleh etnis Armenia, yang mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai Republik Artsakh — selama beberapa dekade. Namun kekerasan yang pecah minggu ini adalah yang paling serius sejak pertempuran tahun 2016.
Kedua belah pihak telah mengerahkan artileri berat, tank dan drone, dan lebih dari 100 orang — termasuk warga sipil — telah tewas sejauh ini.(Baca juga: Perang Sengit, Azerbaijan Hancurkan Sistem Rudal S-300 Armenia )
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menampik seruan gencatan senjata di wilayah kantong yang diperebutkan selama beberapa dekade. Ia bahkan dengan tegas meminta Armenia untuk mundur dari wilayah Nagorno Karabakh.
"Kami hanya memiliki satu syarat: angkatan bersenjata Armenia harus tanpa syarat, sepenuhnya, dan segera meninggalkan tanah kami," tegasnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (2/10/2020).(Baca juga: Dibombardir Artileri Azerbaijan, Pasukan Armenia Menangis Ingin Pulang )
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan pun mempertegas sikap yang ditunjukkan Aliyev.
"Pemerintah Azerbaijan dengan tegas bertekad untuk melanjutkan operasi serangan balik sampai kedaulatan dan integritas teritorialnya dipulihkan sepenuhnya dan kami dengan jelas melihat pasukan Armenia meninggalkan wilayah Azerbaijan," kata Kemlu Azerbaijan.
Kedua belah pihak telah berkonflik memperebutkan Nagorno Karabakh — wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional tetapi diperintah oleh etnis Armenia, yang mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai Republik Artsakh — selama beberapa dekade. Namun kekerasan yang pecah minggu ini adalah yang paling serius sejak pertempuran tahun 2016.
Kedua belah pihak telah mengerahkan artileri berat, tank dan drone, dan lebih dari 100 orang — termasuk warga sipil — telah tewas sejauh ini.(Baca juga: Perang Sengit, Azerbaijan Hancurkan Sistem Rudal S-300 Armenia )
(ber)