Perang Pecah di Nagorno Karabakh, OKI Kutuk 'Agresi' Armenia

Selasa, 29 September 2020 - 19:12 WIB
loading...
Perang Pecah di Nagorno...
OKI kutuk agresi Armenia dalam perang yang pecah di Nagorno Karabakh. Foto/Funci
A A A
JEDDAH - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk serangan Armenia terhadap Azerbaijan dan menyerukan solusi politik untuk konflik kedua negara.

"Sementara OKI mengutuk keras provokasi dan agresi berulang oleh pasukan militer Republik Armenia, OKI memperbarui solidaritasnya dengan Republik Azerbaijan dan menarik kembali resolusi dan keputusan terkait OKI dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata OKI dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (29/9/2020).

Organisasi itu mengatakan sedang memantau dengan keprihatinan yang mendalam atas agresi Armenia dalam menargetkan beberapa lokasi di tetangganya di timur dan melanggar gencatan senjata dan menyebabkan korban sipil.

"(OKI) menyerukan penarikan penuh dan tanpa syarat pasukan Armenia dari wilayah Azeri yang diduduki dan untuk dialog guna mencapai solusi politik untuk konflik antara kedua negara berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Azerbaijan, dan perbatasan yang diakui secara internasional tidak dapat diganggu gugat," kata OKI.

Sekretariat Jenderal OKI juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para martir, serta pemerintah dan rakyat Azerbaijan, dan berharap mereka yang terluka segera sembuh.

Bentrokan di perbatasan meletus pada Minggu pagi ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, yang menyebabkan jatuhnya korban.(Baca juga: Pertempuran Kembali Meletus di Nagorno Karabakh )

Parlemen Azerbaijan kemudian mengumumkan keadaan perang di beberapa kota dan wilayahnya menyusul pelanggaran perbatasan Armenia dan serangan di wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki.

Hubungan antara kedua negara bekas Soviet itu dipenuhi ketegangan sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Empat Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan.

OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) - dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi tidak berhasil. Meski begitu gencatan senjata disepakati pada tahun 1994.

Prancis, Rusia dan NATO, antara lain, mendesak penghentian segera bentrokan di wilayah pendudukan.(Baca juga: Rusia Desak Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara Sahabat Israel,...
5 Negara Sahabat Israel, Salah Satunya Adidaya Nuklir yang Jadi Sekutu Abadi
Azerbaijan Marah kepada...
Azerbaijan Marah kepada Rusia atas Tragedi Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang
Ada Kemiripan, Ini Rahasia...
Ada Kemiripan, Ini Rahasia Orang-orang Selamat dari Tragedi Azerbaijan Airlines dan Jeju Air
Presiden Azerbaijan:...
Presiden Azerbaijan: Pesawat yang Jatuh Ditembak oleh Rusia
Kata-kata Terakhir Pramugari...
Kata-kata Terakhir Pramugari Tenangkan Penumpang saat Azerbaijan Airlines Jatuh
Azerbaijan Airlines...
Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
Tanpa Katakan Bersalah,...
Tanpa Katakan Bersalah, Presiden Putin Minta Maaf atas Kecelakaan Pesawat Azerbaijan
Kumpulkan Kekuatan Militer...
Kumpulkan Kekuatan Militer dan Pesawat Pembom di Diego Garcia, AS Diduga Bersiap Serang Iran
Nah! Trump Sebut George...
Nah! Trump Sebut George Soros Mungkin Terlibat Serangan terhadap Dealer Tesla
Rekomendasi
Juara Dunia Biliar Albin...
Juara Dunia Biliar Albin Ouschan Akui PBC Jadi Tempat Terbaik untuk Tingkatkan Kemampuan
Carlo Biado Minta POBSI...
Carlo Biado Minta POBSI Perbanyak Turnamen Biliar demi Angkat Kualitas Atlet Nasional
Prabowo Minta Komisaris...
Prabowo Minta Komisaris Bank BUMN Lebih Ramping, Diisi Profesional
Berita Terkini
Presiden Zelensky Tuding...
Presiden Zelensky Tuding Rusia Memanipulasi Perjanjian Gencatan Senjata di Arab Saudi
46 menit yang lalu
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
1 jam yang lalu
Berapa Tagihan Listrik...
Berapa Tagihan Listrik Masjidil Haram di Mekkah?
2 jam yang lalu
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
3 jam yang lalu
Putri Mantan PM Thaksin...
Putri Mantan PM Thaksin Selamat dari Mosi Tidak Percaya di Parlemen
4 jam yang lalu
Sudah 1.400 Demonstran...
Sudah 1.400 Demonstran Ditangkap, tapi Mengapa Ribuan Orang Lainnya Masih Mau Turun ke Jalanan di Turki?
5 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penduduknya...
10 Negara Penduduknya Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved