10 Situs Budaya yang Hancur Dihantam Perang

Minggu, 19 April 2020 - 05:56 WIB
loading...
A A A
Amerika Serikat (AS) menghancurkan Kuil Yongmyong dalam serangan pemboman karpet selama Perang Korea. Salah satu area kuil, paviliun Pubyok, dibangun kembali tidak lama setelah perang dan sekarang terdaftar sebagai harta nasional Korea Utara.

9. Perpustakaan dan Arsip Nasional Irak

10 Situs Budaya yang Hancur Dihantam Perang




Perpustakaan Nasional Baghdad menyimpang koleksi besar dari 12 juta buku, manuskrip, dan tablet batu berukir yang merinci sejarah panjang bangsa Irak. Pada 2003, Perpustakaan dan Arsip diserang oleh para loyalis Saddam Hussein, yang berniat menghancurkan catatan-catatan rezim.

Penghancuran dokumen-dokumen ini bukan hanya kerugian sejarah yang besar, tetapi kerugian besar bagi warisan budaya Irak. Dan meskipun upaya untuk menyusun dan mengembalikan dokumen yang tersisa saat ini sedang berlangsung, tetapi dokumen dan arsip yang hilang selama kebakaran tetap tak tergantikan.

10. Gedung Opera Royal Malta

10 Situs Budaya yang Hancur Dihantam Perang




Dirancang oleh arsitek terkenal Inggris Edward Barry dan selesai pada 1866, Royal Opera House berdiri di sudut Strada Reale di kota bersejarah Valletta. Strada Reale menunjukkan salah satu contoh arsitektur neo-klasik paling megah di Malta.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0894 seconds (0.1#10.140)