Rouhani: AS Tak Bisa Melakukan Negosiasi atau Perang pada Iran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa Amerika Serikat (AS) tak bisa menerapkan negosiasi atau perang pada Iran.
Pernyataan itu muncul saat kedua negara terlibat ketegangan dalam berbagai isu. Ketegangan meningkat sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
“ Iran bukan alat tawar menawar dalam pemilu dan kebijakan domestik AS. Setiap pemerintahan AS setelah pemilu mendatang tak akan memiliki pilihan kecuali menyerah pada ketangguhan bangsa Iran,” tegas Rouhani saat pidato yang dikirim dalam pertemuan Sidang Umum PBB.
Trump menerapkan kembali berbagai sanksi pada Iran setelah keluar dari kesepakatan nuklir. Trump ingin kesepakatan lebih luas dengan para pemimpin Iran, menghentikan program rudal balistik dan menghentikan dukungan pada milisi di penjuru Timur Tengah. (Baca Juga: Trump pada Yahudi: Jika Anda Cinta Negara Israel Kalian, Pilih Saya)
Iran menolak berunding dengan AS kecuali Washington mencabut sanksi pada Teheran dan kembali ke kesepakatan awal. Sebagai balasan pada tekanan AS, Iran kembali melampaui batas kapasitas nuklir yang ditetapkan dalam kesepakatan. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
Dalam pidato sebelum Iran, Trump mengatakan, “Kami mundur dari kesepakatan nuklir mengerikan dan menerapkan sanksi pada negara utama sponsor teror di dunia.” (Lihat Video: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)
Pernyataan itu muncul saat kedua negara terlibat ketegangan dalam berbagai isu. Ketegangan meningkat sejak AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
“ Iran bukan alat tawar menawar dalam pemilu dan kebijakan domestik AS. Setiap pemerintahan AS setelah pemilu mendatang tak akan memiliki pilihan kecuali menyerah pada ketangguhan bangsa Iran,” tegas Rouhani saat pidato yang dikirim dalam pertemuan Sidang Umum PBB.
Trump menerapkan kembali berbagai sanksi pada Iran setelah keluar dari kesepakatan nuklir. Trump ingin kesepakatan lebih luas dengan para pemimpin Iran, menghentikan program rudal balistik dan menghentikan dukungan pada milisi di penjuru Timur Tengah. (Baca Juga: Trump pada Yahudi: Jika Anda Cinta Negara Israel Kalian, Pilih Saya)
Iran menolak berunding dengan AS kecuali Washington mencabut sanksi pada Teheran dan kembali ke kesepakatan awal. Sebagai balasan pada tekanan AS, Iran kembali melampaui batas kapasitas nuklir yang ditetapkan dalam kesepakatan. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
Dalam pidato sebelum Iran, Trump mengatakan, “Kami mundur dari kesepakatan nuklir mengerikan dan menerapkan sanksi pada negara utama sponsor teror di dunia.” (Lihat Video: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)
(sya)