KBRI Moskow Jembatani Kerjasama Sektor Energi Antara RI dan Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Wakil Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia, Azis Nurwahyudi mengatakan kedua negara memiliki potensi besar di sektor energi karena didukung oleh karakteristik konsumsi energi yang mirip. Hal itu disampaikan Azis dalam webinar dengan tema “Memanfaatkan Potensi Kerja Sama Energi Indonesia- Rusia ”.
“Sebagai upaya untuk memanfaatkan potensi yang besar tersebut dan guna mendukung kinerja diplomasi ekonomi, KBRI Moskow menyelenggarakan webinar energi antara pelaku usaha Indonesia dan Rusia," ucap Azis, dalam siaran pers KBRI Moskow yang diterima Sindonews pada Selasa (22/9/2020).
Sebanyak 85 peserta perwakilan dari pihak pemerintah, pelaku bisnis di sektor energi serta akademisi Indonesia dan Rusia berpartisipasi pada webinar tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan 70 tahun hubungan Indonesia-Rusia.
Dalam sambutannya, Ngurah Swajaya, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia menekankan perlunya kolaborasi untuk mendorong diversifikasi pasokan energi sebagai kunci ketahanan dan kemandirian energi nasional untuk menghadapi ancaman pandemi Covid-19 dan kemungkinan disrupsi lain di masa mendatang.
Ngurah mengatakan, pasokan energi di Indonesia dan Rusia selama ini memang masih didominasi oleh energi fosil. “Penggunaan energi fosil yakni migas dan batubara mencakup 69% konsumsi energi di Indonesia, hal ini serupa dengan Rusia dimana 75% konsumsi energi berasal dari gas dan batubara," ucap Ngurah. ( )
Merespon hal ini, Zargonov mengatakan bahwa pihaknya memiliki teknologi pembangkit listrik tersebut dan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk pengembangan teknologi dimaksud.
Sebagai tindak lanjut, KBRI Moskow akan membentuk platform komunikasi yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis energi Rusia dan Indonesia untuk merealisasikan kerja sama di bidang energi tersebut.
“Sebagai upaya untuk memanfaatkan potensi yang besar tersebut dan guna mendukung kinerja diplomasi ekonomi, KBRI Moskow menyelenggarakan webinar energi antara pelaku usaha Indonesia dan Rusia," ucap Azis, dalam siaran pers KBRI Moskow yang diterima Sindonews pada Selasa (22/9/2020).
Sebanyak 85 peserta perwakilan dari pihak pemerintah, pelaku bisnis di sektor energi serta akademisi Indonesia dan Rusia berpartisipasi pada webinar tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan 70 tahun hubungan Indonesia-Rusia.
Dalam sambutannya, Ngurah Swajaya, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia menekankan perlunya kolaborasi untuk mendorong diversifikasi pasokan energi sebagai kunci ketahanan dan kemandirian energi nasional untuk menghadapi ancaman pandemi Covid-19 dan kemungkinan disrupsi lain di masa mendatang.
Ngurah mengatakan, pasokan energi di Indonesia dan Rusia selama ini memang masih didominasi oleh energi fosil. “Penggunaan energi fosil yakni migas dan batubara mencakup 69% konsumsi energi di Indonesia, hal ini serupa dengan Rusia dimana 75% konsumsi energi berasal dari gas dan batubara," ucap Ngurah. ( )
Merespon hal ini, Zargonov mengatakan bahwa pihaknya memiliki teknologi pembangkit listrik tersebut dan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk pengembangan teknologi dimaksud.
Sebagai tindak lanjut, KBRI Moskow akan membentuk platform komunikasi yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis energi Rusia dan Indonesia untuk merealisasikan kerja sama di bidang energi tersebut.
(esn)