Persaingan Vaksin Covid-19 Antanegara Adidaya Makin Sengit

Kamis, 17 September 2020 - 11:15 WIB
loading...
Persaingan Vaksin Covid-19...
Foto: dok/Reuters
A A A
BEIJING - Tak lama setelah Rusia mengumumkan menemukan vaksin virus corona Covid-19 Sputnik V, China menyusul dengan pengumuman serupa. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China menyatakan vaksin tersebut dapat segera diproduksi dan diakses masyarakat umum secepat-cepatnya pada November mendatang.

China yang menjadi pusat awal wabah Covid-19 telah memiliki empat kandidat vaksin Covid-19 yang berhasil memasuki tahap akhir uji klinis. Sedikitnya tiga dari empat kandidat vaksin itu sudah digunakan petugas kesehatan dalam program gawat darurat pada Juli lalu. Menurut CDC, uji klinis tahap tiga juga berjalan dengan baik dan lancar. (Baca: Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan)

“Vaksin itu kemungkinan tersedia bagi masyarakat umum pada November atau Desember,” ujar Kepala Ahli Keselamatan Biologi CDC China, Guizhen We, dikutip Reuters. Dia sendiri berpartisipasi dalam uji coba vaksin dan mengaku tidak mengalami gejala apa pun. Namun, Wu tidak memaparkan vaksin mana yang berhasil lolos uji klinis tahap tiga.

Perusahaan farmasi raksasa China, China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech telah berhasil mengembangkan tiga vaksin berbeda di bawah program pemerintah. Adapun vaksin keempat dikembangkan CanSino Biologics. Vaksin tersebut telah digunakan tenaga kesehatan militer China sejak Juni.

Sebelumnya, Sinopharm pernah menyatakan vaksin mereka siap digunakan masyarakat umum pada akhir tahun ini setelah uji klinis tahap tiga selesai. China berupaya mempercepat pengembangan vaksin untuk melindungi rakyatnya dari virus mematikan itu. Sedikitnya 925 ribu orang tewas akibat terinfeksi Covid-19 dan komplikasi penyakit.

China telah membangun pabrik vaksin terbesar di dunia yang dapat memproduksi hingga 100 juta dosis vaksin virus Covid-19 dalam setahun. Fourth Construction Co., Ltd. of China Electronics System Enginering telah sukses membangun fasilitas itu dengan meraih sertifikat bio-safety level 3 (BSL-3).

BSL-3 merupakan fasilitas tingkat tinggi yang melibatkan mikroba berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit mematikan hanya dengan mengirupnya, seperti SARS dan MERS. Biasanya, BSL-3 tidak hanya disematkan pada pabrik vaksin, tapi juga fasilitas serupa lainnya mulai dari penelitian, diagnosis, ataupun klinis. (Baca juga: Kasus Corona Terus Meningkat, Penerapan PSBB Dinilai Pilihan Tepat)

Fourth Construction Co., Ltd. of China Electronics System Enginering merupakan satu dari beberapa perusahaan yang membangun pabrik vaksin tersebut. Perusahaan yang berkantor pusat di Hebei itu lebih fokus pada pembangunan struktur, rancangan baja, rancangan air conditioner (AC), sistem air, dan udara.

Pada April, Sinovac Biotech Ltd yang juga berasal dari China memulai pengujian klinis vaksin Covid-19. Mereka menyatakan berencana membangun pabrik baru tahun ini setelah memperoleh dana pinjaman dan lahan. Seperti dilansir Reuters, Sinovac telah berharap bisa memproduksi ratusan juta vaksin per tahun.

“Jika pengembangan vaksin itu tidak berhasil, bangunan ini dapat digunakan untuk memproduksi vaksin yang lain,” ungkap Sinovac. Sinovas telah berhasil membebaskan lahan seluas lebih dari 70.000 meter di distrik Daxing, Beijing. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada delapan kandidat vaksin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1600 seconds (0.1#10.140)