Jerman dan Prancis Tampung Anak-anak dari Kamp Yunani
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman dan Prancis akan menampung anak-anak yang tak lagi memiliki tempat berlindung setelah kebakaran menghanguskan kamp migran di pulau Lesbos, Yunani pekan ini.
Pernyataan itu diungkapkan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis (10/9). “Saya bertanya pada perdana menteri Yunani tentang bagaimana kami dapat membantu. Dan harapannya ialah kami menampung anak-anak yang telah dibawa ke sana,” ungkap Merkel saat memperingati peringatan 30 tahun reunifikasi Jerman.
“Kita telah memiliki kontak dengan Prancis. Jerman dan Prancis akan mengambil bagian (dalam upaya ini),” kata Merkel.
Kamp Moria di Lesbos yang menampung lebih dari 12.000 orang hampir hancur total dan otoritas Yunani menyelidikan apakah kebakaran itu akibat tindakan sengaja.
Kerusakan di Moria meningkatkan kembali pembahasan isu migrasi dan suaka yang masih memecah negara-negara anggota Uni Eropa dalam lima tahun terakhir setelah krisis migran 2015 saat 1,1 juta migran meminta perlindungan di Jerman. (Baca Juga: Trump: AS Punya Senjata Nuklir yang Belum Pernah Dilihat Rusia dan China)
Komisi Eropa akan menyajikan proposal untuk kebijakan suaka umum pada akhir bulan ini. (Baca Infografis: Akibat 'Perang Melawan Teror' AS, 37 Juta Orang Telah Terlantar)
Negara-negara seperti Polandia dan Hungaria menentang ide bahwa tanggaung jawab menampung para migran harus dibagi di antara negara-negara UE. Yunani dan Italia menyatakan mereka tak bisa menampung sendiri migran yang baru datang. (Lihat Video: Pemprov DKI Jakarta Tarik Rem Darurat, Ibu Kota Kembali PSBB)
Pernyataan itu diungkapkan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis (10/9). “Saya bertanya pada perdana menteri Yunani tentang bagaimana kami dapat membantu. Dan harapannya ialah kami menampung anak-anak yang telah dibawa ke sana,” ungkap Merkel saat memperingati peringatan 30 tahun reunifikasi Jerman.
“Kita telah memiliki kontak dengan Prancis. Jerman dan Prancis akan mengambil bagian (dalam upaya ini),” kata Merkel.
Kamp Moria di Lesbos yang menampung lebih dari 12.000 orang hampir hancur total dan otoritas Yunani menyelidikan apakah kebakaran itu akibat tindakan sengaja.
Kerusakan di Moria meningkatkan kembali pembahasan isu migrasi dan suaka yang masih memecah negara-negara anggota Uni Eropa dalam lima tahun terakhir setelah krisis migran 2015 saat 1,1 juta migran meminta perlindungan di Jerman. (Baca Juga: Trump: AS Punya Senjata Nuklir yang Belum Pernah Dilihat Rusia dan China)
Komisi Eropa akan menyajikan proposal untuk kebijakan suaka umum pada akhir bulan ini. (Baca Infografis: Akibat 'Perang Melawan Teror' AS, 37 Juta Orang Telah Terlantar)
Negara-negara seperti Polandia dan Hungaria menentang ide bahwa tanggaung jawab menampung para migran harus dibagi di antara negara-negara UE. Yunani dan Italia menyatakan mereka tak bisa menampung sendiri migran yang baru datang. (Lihat Video: Pemprov DKI Jakarta Tarik Rem Darurat, Ibu Kota Kembali PSBB)
(sya)