Pertarungan Retorika Penuh Intrik di Pilpres Amerika Serikat

Rabu, 09 September 2020 - 09:49 WIB
loading...
A A A
Isu lain seperti wabah virus korona Covid-19 dan kerusuhan akibat rasisme dan kebrutalan polisi juga banyak diangkat Biden. Dia berupaya mengungguli Trump dengan merangkul kelas buruh dan pemimpin yang tidak menyukai tindak kekerasan. Saat ini, Trump mulai mundur dan berupaya tampil lebih lembut dalam menyikap demonstrasi. (Baca juga: Mengenal Penyakit Batu Empedu Sejak Dini)

Biden telah bertemu dengan para pemimpin buruh di Harrisburg, Pennsylvania, dan berkomunikasi secara virtual dengan kepala federasi ikatan buruh terbesar di AS AFL-CIO, Richard Trumka. Sebelumnya, dia juga bertemu dan menerima banyak pertanyaan dari para buruh dan anggota AFL-CIO yang pernah mengabdi di kemiliteran. Dia mengaku akan melakukan yang terbaik.

“Saya berjanji akan menjadi presiden buruh terkuat di sepanjang sejarah AS. Rakyat tahu bukan konglomerat yang memajukan negeri ini, tapi para buruh,” ujar Biden. Mantan wakil presiden AS itu juga siap menindak tegas anggota eksekutif yang turut campur dalam organisasi ikatan buruh. Selain itu, upah minimun akan dinaikkan dan National Labor Relations Board akan semakin diperkuat.

Pertarungan Retorika Penuh Intrik di Pilpres Amerika Serikat


Namun, Trump menilai Biden sebagai seorang pembohong. Dia mengatakan jika Biden terpilih menjadi presiden, Demokrat kemungkinan besar akan menerapkan lockdown dan mematikan ekonomi nasional demi menanggulangi Covid-19. Puluhan juta buruh akan dipecat sehingga angka pengangguran dan kematian akibat bunuh diri, depresi, narkoba, dan penyakit mental lainnya tidak akan terbendung. (Lihat videonya: Kesultanan Buton yang Tidak Pernah Dijajah negara Eropa)

Trump berencana mengunjungi North Carolina, Florida, Michigan, dan Pennsylvania dalam beberapa pekan ke depan. Keempat wilayah itu dianggap penting dalam memperbesar peluang kemenangan bagi kedua calon presiden. Berdasarkan jajak pendapat di Pennsylvanua, Biden unggul tipis dari Trump. Di wilayah lain, Biden bahkan rata-rata hanya unggul 1 poin dibandingkan Trump.

Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, melalui bukunya Disloyal: A Memoir mengatakan Trump bersikap seperti perusuh dan kurang menghormati orang kulit hitam. Dia juga menuduh Trump melontarkan perkataan rasis kepada Nelson Mandela dan orang Hispanik (Meksiko). Buku itu ditulis Cohen dari balik jeruji besi. Namun, Gedung Putih menepis semua tuduhan Cohen. (Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)