Langgar Lockdown, Menkes Selandia Baru Mengaku Idiot dan Ajukan Resign
A
A
A
WELLINGTON - Menteri Kesehatan (Menkes) Selandia Baru, David Clark, memberikan contoh yang baik bagi masyarakat negeri Kiwi itu dan juga dunia pada umumnya. Clark menyebut dirinya idiot karena telah melanggar aturan lockdown yang diberlakukan pemerintah setempat selama dua minggu.
Clark diketahui bepergian bersama keluarganya ke pantai, yang terletak 20 km dari rumah. Di bawah aturan lockdown Selandia Baru, berkendara dengan mobil hanya diperbolehkan untuk membeli produk-produk penting seperti makanan dan obat-obatan. Warga Selandia Baru hanya dapat meninggalkan rumah untuk berjalan-jalan atau berolahraga di area yang berdekatan.
Sadar dirinya telah melakukan kesalahan, Clark lantas menyebut dirinya idiot dan mengajukan pengunduran diri atau resign.
"Pada saat kami meminta warga Selandia Baru untuk membuat pengorbanan bersejarah, saya telah mengecewakan tim. Saya mengerti mengapa orang-orang akan marah kepada saya," kata Clark dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (7/4/2020).
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menolak pengunduran diri Clark, namun ia melucuti Clark dari jabatan Menteri Keuangan dan menurunkannya ke peringkat bawah kabinet.
"Dalam kondisi normal, saya akan memecat menteri kesehatan. Apa yang dia lakukan salah, dan tidak ada alasan. Tapi saat ini, prioritas saya adalah perjuangan kolektif kita melawan COVID-19. Kita tidak dapat menanggapi gangguan besar-besaran di sektor kesehatan atau terhadap respons kami. Untuk alasan itu, dan alasan itu sendiri," kata Ardern dalam sebuah pernyataan.
Media setempat melaporkan bahwa Clark akan dipecat setelah krisis virus Corona berakhir.
Situasi di Selandia Baru sendiri mulai stabil dalam beberapa pekan terakhir dan jumlah kasus baru mulai berkurang. Saat ini, ada 1.160 kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi dan hanya satu orang yang meninggal karena penyakit tersebut. Para ahli mengatakan bahwa Selandia Baru mungkin merupakan negara barat pertama yang memberantas infeksi.
Clark diketahui bepergian bersama keluarganya ke pantai, yang terletak 20 km dari rumah. Di bawah aturan lockdown Selandia Baru, berkendara dengan mobil hanya diperbolehkan untuk membeli produk-produk penting seperti makanan dan obat-obatan. Warga Selandia Baru hanya dapat meninggalkan rumah untuk berjalan-jalan atau berolahraga di area yang berdekatan.
Sadar dirinya telah melakukan kesalahan, Clark lantas menyebut dirinya idiot dan mengajukan pengunduran diri atau resign.
"Pada saat kami meminta warga Selandia Baru untuk membuat pengorbanan bersejarah, saya telah mengecewakan tim. Saya mengerti mengapa orang-orang akan marah kepada saya," kata Clark dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (7/4/2020).
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menolak pengunduran diri Clark, namun ia melucuti Clark dari jabatan Menteri Keuangan dan menurunkannya ke peringkat bawah kabinet.
"Dalam kondisi normal, saya akan memecat menteri kesehatan. Apa yang dia lakukan salah, dan tidak ada alasan. Tapi saat ini, prioritas saya adalah perjuangan kolektif kita melawan COVID-19. Kita tidak dapat menanggapi gangguan besar-besaran di sektor kesehatan atau terhadap respons kami. Untuk alasan itu, dan alasan itu sendiri," kata Ardern dalam sebuah pernyataan.
Media setempat melaporkan bahwa Clark akan dipecat setelah krisis virus Corona berakhir.
Situasi di Selandia Baru sendiri mulai stabil dalam beberapa pekan terakhir dan jumlah kasus baru mulai berkurang. Saat ini, ada 1.160 kasus infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi dan hanya satu orang yang meninggal karena penyakit tersebut. Para ahli mengatakan bahwa Selandia Baru mungkin merupakan negara barat pertama yang memberantas infeksi.
(ian)