Rekam Film Baru Mulan di Xinjiang China, Disney Panen Kecaman

Selasa, 08 September 2020 - 16:45 WIB
loading...
Rekam Film Baru Mulan di Xinjiang China, Disney Panen Kecaman
Satu juta Uighur Muslim diduga ditahan di Xinjiang, China. Foto/BBC/Human Rights Watch
A A A
BEIJING - Disney dikritik karena merekam film baru Mulan di beberapa wilayah China , termasuk Xinjiang yang pemerintah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Kredit final dalam film itu menyebut ucapan terima kasih pada badan keamanan pemerintah di provinsi Xinjiang, tempat sekitar satu juta orang yang sebagian besar Uighur Muslim diduga ditahan.

Film itu telah menjadi target boikot setelah aktris utamanya mendukung penumpasan terhadap para demonstran Hong Kong.

Disney tidak berkomentar tentang komentar publik terkait lokasi dan pernyataan terima kasih itu.

China sebelumnya menyatakan kamp-kamp penahanan di Xinjiang diperlukan untuk memperbaiki keamanan.

Film terbaru Mulan menjadi salah satu rilis terbesar tahun ini, disadur dari film animasi 1998 tentang seorang gadis muda yang mengambil posisi ayahnya dalam tentara.

Namun para penggemar di beberapa negara Asia menyerukan boikot setelah aktris kelahiran China , Liu Yifei berkomentar mendukung kepolisian Hong Kong yang dituduh melakukan tindakan kekerasan pada demonstran.

Lalu, pada awal pekan ini, para pengguna media sosial mengetahui bahwa kredit Disney berterima kasih pada sejumlah lembaga pemerintah di Xinjiang, termasuk biro keamanan publik di kota Turpan dan departemen Komite Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang Partai Komunis China .

“Biro keamanan publik di Turpan bertugas mengelola kamp-kamp pendidikan ulang China di mana Uighur ditahan,” papar pakar China Adrian Zenz pada BBC.

“Departemen publisitas yang disebut Disney itu bertanggung jawab untuk membuat propaganda negara di kawasan itu,” ujar Zenz.

Diduga satu juta warga Uighur ditahan secara paksa di penjara keamanan tinggi selama beberapa tahun terakhir. (Baca Juga: Inggris Akui Utang pada Iran Sebesar Rp7,8 Triliun Selama 40 Tahun)

Dokumen dan testimoni dari para korban penahanan menyebut bahwa para tahanan itu dikunci dalam ruangan, diindoktrinasi dan dihukum. China menyangkal tuduhan itu sebagai berita palsu. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)

Investigasi BBC pada 2018 menemukan bukti kompleks keamanan dibangun di gurun di Xinjiang. (Lihat Video: Gara-Gara Kompor Warga, Permukiman Padat di Jatinegara Ludes Terbakar)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1384 seconds (0.1#10.140)