Raja Salman Bayari Perawatan Semua Korban Corona Termasuk Warga Asing
A
A
A
RIYADH - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud akan membayar perawatan semua orang yang terinfeksi virus corona baru, COVID-19, di Kerajaan Arab Saudi. Jaminan ini termasuk untuk korban dari kalangan warga asing yang visanya sudah overstay di negara tersebut.
Pembiayaan oleh Raja Salman itu disampaikan Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah sebagaimana dilaporkan Reuters, Selasa (31/3/2020).
Dengan jaminan itu, pemerintah Arab Saudi mendesak orang-orang yang memiliki gejala terpapar virus corona agar melakukan tes.
"Kita semua berada di kapal yang sama," kata Menteri Tawfiq al-Rabiah. Dia mengatakan semua langkah untuk mengendalikan epidemi COVID-19 atas pengawasan langsung Putra Mahkota Mohammad bin Salman. (Baca juga: Raja Salman Merespons Corona: Percaya Allah, Lakukan yang Bisa Dilakukan )
Pangeran Mohammad, yang dianggap sebagai penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi, terakhir terlihat di depan umum pada tanggal 3 Maret ketika dia menghadiri pertemuan kabinet.
Sedangkan Raja Salman yang saat ini berusia 84 tahun muncul di hadapan publik dua minggu lalu ketika pidato terkait pandemi COVID-19 di Arab Saudi dan mengambil bagian dalam pertemuan puncak luar biasa para pemimpin G-20 yang membahas pandemi penyakit tersebut.
Kerajaan Arab Saudi pada Selasa petang mengonfirmasi 1.563 kasus COVID-19 dengan 10 orang di antaranya telah meninggal. Sejauh ini 165 pasien telah berhasil disembuhkan.
Negara ini telah meningkatkan pembatasan pergerakan orang-orang yang bertujuan memperlambat penyebaran virus corona. Makkah, Madinah dan Riyadh sudah di-lockdown sejak pekan lalu. Pada hari Minggu, hal yang sama diberlakukan di Jeddah, di mana warga lokal maupun asing dilarang masuk maupun keluar dari Jeddah.
Pembiayaan oleh Raja Salman itu disampaikan Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah sebagaimana dilaporkan Reuters, Selasa (31/3/2020).
Dengan jaminan itu, pemerintah Arab Saudi mendesak orang-orang yang memiliki gejala terpapar virus corona agar melakukan tes.
"Kita semua berada di kapal yang sama," kata Menteri Tawfiq al-Rabiah. Dia mengatakan semua langkah untuk mengendalikan epidemi COVID-19 atas pengawasan langsung Putra Mahkota Mohammad bin Salman. (Baca juga: Raja Salman Merespons Corona: Percaya Allah, Lakukan yang Bisa Dilakukan )
Pangeran Mohammad, yang dianggap sebagai penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi, terakhir terlihat di depan umum pada tanggal 3 Maret ketika dia menghadiri pertemuan kabinet.
Sedangkan Raja Salman yang saat ini berusia 84 tahun muncul di hadapan publik dua minggu lalu ketika pidato terkait pandemi COVID-19 di Arab Saudi dan mengambil bagian dalam pertemuan puncak luar biasa para pemimpin G-20 yang membahas pandemi penyakit tersebut.
Kerajaan Arab Saudi pada Selasa petang mengonfirmasi 1.563 kasus COVID-19 dengan 10 orang di antaranya telah meninggal. Sejauh ini 165 pasien telah berhasil disembuhkan.
Negara ini telah meningkatkan pembatasan pergerakan orang-orang yang bertujuan memperlambat penyebaran virus corona. Makkah, Madinah dan Riyadh sudah di-lockdown sejak pekan lalu. Pada hari Minggu, hal yang sama diberlakukan di Jeddah, di mana warga lokal maupun asing dilarang masuk maupun keluar dari Jeddah.
(mas)