India Sulap Gerbong Kereta Jadi Bangsal Isolasi Virus Corona

Minggu, 29 Maret 2020 - 14:55 WIB
India Sulap Gerbong...
India Sulap Gerbong Kereta Jadi Bangsal Isolasi Virus Corona
A A A
NEW DELHI - India berencana untuk mengubah beberapa gerbong kereta api menjadi bangsal isolasi untuk pasien virus Corona. Langkah ini diambil ketika pihak berwenang berjuang untuk mempersiapkan infrastruktur kesehatan negara itu untuk lonjakan kasus yang diperkirakan.

Perdana Menteri India Narendra Modi meminta 1,3 miliar orang di negara itu minggu ini untuk tinggal di dalam rumah selama tiga minggu. Ini adalah penguncian (lockdown) terbesar di dunia, dalam rangka membatasi penyebaran penyakit.

Menurut badan Kereta Api India, perusahaan milik negara, satu gerbong kereta api telah diubah menjadi protipe fasilitas karantina.

"Begitu mereka mendapatkan izin, rencananya adalah untuk masing-masing zona rel kereta api India untuk mengubah 10 gerbong menjadi bangsal seperti itu setiap minggu," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (29/3/2020).

Jaringan kereta api India, yang menjadi urat nadi negara itu, telah tidak beroperasi. Menurut situsnya badan Kereta Api India memiliki 16 zona.

"Kereta api akan menawarkan lingkungan yang bersih, sanitasi & higienis bagi pasien untuk pulih dengan nyaman," tweeted Menteri Kereta Api India Piyush Goyal.

Namun ia tidak merinci berapa banyak orang yang bisa dirawat di setiap gerbong. India telah melaporkan 918 kasus infeksi yang dikonfirmasi, termasuk 19 kematian.

Langkah-langkah penguncian dilakukan untuk mencegah jatuhkan korban yang cukup besar pada kaum miskin India, termasuk jutaan buruh migran yang pekerjaannya di kota-kota telah lenyap. Banyak dari mereka kini pulang ke kampung halaman mereka atau terminal bus yang penuh sesak dengan harapan di tengah langkanya transportasi umum. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mereka akan menyebarkan virus ke seluruh India.

Pada hari Sabtu, seorang pekerja migran, yang berangkat dari New Delhi dalam 270 kilometer berjalan ke kampung halamannya di negara bagian India tengah Madhya Pradesh, pingsan dan mati, kata seorang pejabat polisi.

Kementerian dalam negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa mereka menyarankan negara-negara bagian untuk menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi para migran di kamp-kamp bantuan di sepanjang jalan raya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9009 seconds (0.1#10.140)