Krisis Litium di China Picu Kekhawatiran Global

Kamis, 17 April 2025 - 12:47 WIB
loading...
A A A
Pada tahun 2023, konsentrasi litium rata-rata pada ibu hamil di Beijing melonjak menjadi 27,31 mikrogram per liter, lebih dari dua kali lipat dari level tahun 2019 (13,05) dan 2021 (11,23), sementara Changsha tetap hanya 0,61 mikrogram per liter.

Asal Usul Litium


Satu hal yang menambah kekhawatiran adalah misteri seputar asal usul litium. Di Changsha, litium yang terdeteksi dalam darah tali pusat bayi berasal dari biji-bijian, sayuran, dan air minum.

Baca Juga: China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K

Namun, di Beijing, 96 persen litium yang dikonsumsi ibu hamil tidak dapat dikaitkan dengan makanan, air, udara, atau sumber yang diketahui.

Para ahli berpendapat hal ini menunjukkan bentuk polusi yang tidak terdeteksi dan meluas, yang mungkin terkait industri baterai litium-ion yang sedang berkembang pesat di ibu kota China.

Beijing adalah rumah bagi banyak fasilitas penelitian dan produksi baterai, termasuk pabrik baterai solid-state baru yang diluncurkan pada tahun 2024. Sebagai pusat kendaraan listrik dan perangkat elektronik, kota ini sangat bergantung pada baterai litium, yang mungkin mencemari lingkungan melalui pembuangan yang tidak tepat.

Spekulasi daring telah menunjuk praktik daur ulang baterai China yang buruk sebagai penyebab potensial. Tidak seperti Uni Eropa, yang mengamanatkan tingkat daur ulang baterai sebesar 70 persen pada tahun 2030, tingkat daur ulang China masih di bawah 20 persen.

Pembuangan yang tidak tepat—di mana baterai litium yang dibuang dari ponsel, sepeda listrik, dan kendaraan listrik dikubur bersama sampah biasa—dapat mencemari air tanah Beijing, masalah yang diperparah krisis akumulasi sampah yang sudah berlangsung lama di kota tersebut.

Tanggapan pemerintah China menuai kritik setelah temuan penelitian tersebut dilaporkan kantor berita South China Morning Post (SCMP) pada 5 Maret 2025. Dalam beberapa pekan, berita tentang penelitian tersebut disensor di China, dengan pencarian di Baidu tidak membuahkan hasil, dan website Akademi Ilmu Pengetahuan China menghapus laporan.

Ketika media-media di daratan China sempat meliput isu itu, banyak halaman yang dengan cepat ditutup, membuat masyarakat tidak menyadari ancaman kesehatan tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Ferrari Yakin China...
Ferrari Yakin China Akan Menerima Mobil Listrik Elettrica
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dipenjara ICC, Mantan...
Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Rekomendasi
Duet Bareng Raisa di...
Duet Bareng Raisa di Grand Final Indonesian Idol XIII, Fajar Disebut Bisa Tampil Lebih Baik
Harga Emas Antam Lagi-lagi...
Harga Emas Antam Lagi-lagi Ambruk, Hari Ini Turun Rp21 Ribu
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG...
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG Siap Buka Penerimaan Taruna Baru 2025
Berita Terkini
Australia Kirim Kapal...
Australia Kirim Kapal Perang untuk Misi yang Targetkan Korea Utara
India Tak Gentar dengan...
India Tak Gentar dengan Ancaman Senjata Nuklir Pakistan
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved