Bunuh 2 Wanita dan Simpan Jasadnya di Kulkas, Penjahat Seks Dibui Seumur Hidup
loading...
A
A
A
"Kami telah melihat selama persidangan ini bahwa dia sangat kejam terhadap wanita yang telah menjalin hubungan dengannya," katanya, seperti dikutip dari Sky News, Jumat (4/9/2020).
"Bagian dari polanya adalah menargetkan wanita rentan yang menjalani gaya hidup kacau."
Kedua wanita itu diketahui terkait dengan Younis pada minggu-minggu menjelang hilangnya mereka dan barang-barang pribadi milik keduanya ditemukan di dalam kediaman Younis.
Jejak darah Szucs ditemukan di karpet di dalam properti dan sidik jari milik Mustafa ditemukan di oven.
Pada persidangan, Younis menguraikan serangkaian peristiwa yang dia klaim menjelaskan mengapa dia tidak bersalah atas pembunuhan.
Dia mengatakan kepada hakim bahwa suatu hari dia pulang dan menemukan Szucs tewas di sofa. Dia mengaku panik dan menyembunyikan tubuhnya di freezer yang baru dibeli, dengan bantuan penjahat setempat.
Dia kemudian bersaksi bahwa penjahat yang sama dan pria lain membawa jenazah Mustafa ke rumahnya pada Mei 2018 dan menuntut dia menyembunyikan tubuh korban di freezer juga.
Tetapi hakim diberitahu bahwa salah satu pria yang diklaim oleh terdakwa terlibat tersebut sebenarnya berada di penjara pada saat kejadian.
Pengadilan mendengar bagaimana Younis membeli freezer seharga ÂŁ169,99 secara tunai dari Curry's di Beckton pada sore hari ketika dia membunuh Szucs dengan tujuan tunggal, yakni untuk menyembunyikan tubuhnya.
Sidang pembunuhan mendengar bagaimana Younis adalah pelanggar seks terdaftar, yang dipenjara dua kali sebelumnya karena aktivitas seksual dengan seorang anak dan atas kekerasan terhadap gadis remaja secara terpisah setelah dia dibebaskan dari penjara untuk pertama kalinya.
"Bagian dari polanya adalah menargetkan wanita rentan yang menjalani gaya hidup kacau."
Kedua wanita itu diketahui terkait dengan Younis pada minggu-minggu menjelang hilangnya mereka dan barang-barang pribadi milik keduanya ditemukan di dalam kediaman Younis.
Jejak darah Szucs ditemukan di karpet di dalam properti dan sidik jari milik Mustafa ditemukan di oven.
Pada persidangan, Younis menguraikan serangkaian peristiwa yang dia klaim menjelaskan mengapa dia tidak bersalah atas pembunuhan.
Dia mengatakan kepada hakim bahwa suatu hari dia pulang dan menemukan Szucs tewas di sofa. Dia mengaku panik dan menyembunyikan tubuhnya di freezer yang baru dibeli, dengan bantuan penjahat setempat.
Dia kemudian bersaksi bahwa penjahat yang sama dan pria lain membawa jenazah Mustafa ke rumahnya pada Mei 2018 dan menuntut dia menyembunyikan tubuh korban di freezer juga.
Tetapi hakim diberitahu bahwa salah satu pria yang diklaim oleh terdakwa terlibat tersebut sebenarnya berada di penjara pada saat kejadian.
Pengadilan mendengar bagaimana Younis membeli freezer seharga ÂŁ169,99 secara tunai dari Curry's di Beckton pada sore hari ketika dia membunuh Szucs dengan tujuan tunggal, yakni untuk menyembunyikan tubuhnya.
Sidang pembunuhan mendengar bagaimana Younis adalah pelanggar seks terdaftar, yang dipenjara dua kali sebelumnya karena aktivitas seksual dengan seorang anak dan atas kekerasan terhadap gadis remaja secara terpisah setelah dia dibebaskan dari penjara untuk pertama kalinya.