Demo Marah pada Erdogan Makin Membesar: Turki Jadi Negara Otoriter atau Demokratis?

Senin, 24 Maret 2025 - 08:05 WIB
loading...
A A A
“Ini bukan hanya tentang CHP, tetapi tentang semua orang. Pertanyaannya adalah apakah Turki akan hidup di bawah rezim otoriter atau menjadi negara demokratis,” kata Ilhan Uzgel, yang menangani hubungan eksternal partai tersebut.

Dalam upaya untuk menonjolkan sifat non-partisan dari gerakan protes tersebut, CHP telah mengundang semua warga Turki, bukan hanya anggota partai, untuk bergabung dalam pemungutan suara primer simbolisnya pada hari Minggu ketika Imamoglu akan dinobatkan sebagai kandidat presiden partai.

“Kami bertekad untuk menyelenggarakan pemilihan primer ini meskipun (pemerintah) berusaha menghalanginya. Namun, pemilihan ini akan tetap dilaksanakan,” tegas Uzgel.

Oposisi pro-Kurdi; DEM—partai besar ketiga di Parlemen—, juga telah memberikan dukungannya terhadap protes yang telah berlangsung selama tiga malam berturut-turut di luar Balai Kota Istanbul.

“Dengan menggunakan peradilan, mereka mencoba membentuk kembali oposisi untuk mengonsolidasikan rezim,” jelas anggota Parlemen dari DEM, Ibrahim Akin.

Memecah Belah Oposisi


Pemerintah secara berkala menuduh DEM memiliki hubungan dengan militan Kurdi terlarang PKK, yang dimasukkan dalam daftar hitam Ankara sebagai kelompok teroris.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Turki telah berupaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan bulan lalu, pendiri PKK yang dipenjara Abdullah Ocalan mendesak para milisinya untuk meletakkan senjata dan membubarkan diri.

“Selama beberapa tahun, pemerintah telah berupaya memecah belah oposisi, atau membuatnya tetap terikat dengan masalah internal. Pemerintah telah berhasil beberapa kali. Namun kali ini, oposisi telah menggagalkan strategi ini,” kata Can.

Bagi Gonul Tol dari Middle East Institute yang berpusat di Washington, upaya pemerintah untuk “menciptakan perpecahan” antara DEM dan CHP melalui pendekatan perdamaiannya terhadap PKK jelas telah gagal, setelah DEM menentang keras penangkapan Imamoglu.

“Pemerintah sekarang tampaknya melihat berapa lama gelombang ketidakpuasan ini akan berlangsung, dengan harapan dapat melemahkannya melalui tekanan, larangan protes, dan penangkapan,” kata Can.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Setelah Memberontak...
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri
Turki Kirim Kapal Perang...
Turki Kirim Kapal Perang dan Pesawat Hercules ke Pakistan, Ini 3 Bukti Keterlibatan Tanah Empat Musim
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
25.000 Penduduk Kota...
25.000 Penduduk Kota Lice di Turki Nge-Fly setelah Polisi Bakar 20 Ton Ganja
Intelijen Turki Gagalkan...
Intelijen Turki Gagalkan Serangan Bom Pager Kedua di Lebanon
KECEWA! Seorang Ayah...
KECEWA! Seorang Ayah Demo di RS Gegara Anaknya Meninggal Diduga Kelalaian
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dipenjara ICC, Mantan...
Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Rekomendasi
Shabrina Leonita Bawakan...
Shabrina Leonita Bawakan ‘Kali Kedua’ Bareng Raisa, dapat Standing Ovation dan Pujian Juri
Vespa Sprint S 150 Lengkap...
Vespa Sprint S 150 Lengkap dengan Harga dan Spesifikasi
TNI AD Lanjutkan Investigasi...
TNI AD Lanjutkan Investigasi Tragedi Ledakan Amunisi di Garut
Berita Terkini
Australia Kirim Kapal...
Australia Kirim Kapal Perang untuk Misi yang Targetkan Korea Utara
India Tak Gentar dengan...
India Tak Gentar dengan Ancaman Senjata Nuklir Pakistan
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
Infografis
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved