Kenapa Rakyat Serbia Menuntut Presiden Aleksandar Vucic Turun?

Senin, 17 Maret 2025 - 16:36 WIB
loading...
Kenapa Rakyat Serbia...
Aleksandar Vucic dituntut mundur karena banyak skandal korupsi. Foto/Wang Wei/Xinhua
A A A
LONDON - Ratusan ribu rakyat Serbia menuntut Presiden Aleksandar Vucic turun dari jabatannya Sabtu (15/3/2025). Momen tersebut menandai klimaks setelah empat bulan lebih berlangsungnya protes yang dipimpin mahasiswa menentang pemerintahan Vucic yang dirasa semakin otokratis.

Melansir EuroNews, lebih dari 100.000 warga Serbia berpartisipasi dalam unjuk rasa tersebut. Massa yang hadir ikut mengibarkan bendera memadati kawasan pusat kota meski cuaca di sana hujan.

Melihat ke belakang, aksi protes dimulai empat bulan lalu setelah insiden ambruknya tenda beton di sebuah stasiun kereta api di wilayah utara Serbia yang menewaskan 15 orang. Tragedi ini memicu kemarahan publik karena dianggap sebagai bukti nyata kelalaian pemerintah dalam menjaga keselamatan infrastruktur.

Kenapa Rakyat Serbia Menuntut Presiden Aleksandar Vucic Turun?

Gelombang protes besar-besaran yang melanda Serbia baru-baru ini dilakukan guna menuntut Presiden Aleksandar Vucic mundur dari jabatannya. Ketidakpuasan yang memuncak ini dipicu oleh berbagai isu yang menyorot kinerja pemerintah, mulai dari dugaan korupsi, pembungkaman kebebasan berpendapat hingga kegagalan dalam menjaga keselamatan publik.

Aksi protes yang berlangsung di berbagai kota, terutama di ibu kota Beograd, menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap rezim yang dianggap semakin otoriter. Tuntutan utama demonstran berpusat pada perlunya reformasi mendalam dalam sistem pemerintahan Serbia, khususnya era kekuasaan Vucic.



Melansir WashingtonPost, meski gerakan protes dipimpin secara informal oleh para mahasiswa, massa aksi mencakup sektor-sektor masyarakat lainnya. Namun, beberapa kali memang jalannya protes memicu bentrokan hingga membuat sejumlah demonstran ditangkap.

Sebelum protes menuntut mundurnya Presiden Vucic baru-baru ini, mahasiswa sebagai penyelenggara utama telah mengajukan beberapa tuntutan. Di antaranya menginginkan pemerintah menerbitkan semua dokumen yang berkaitan dengan penyelidikannya terhadap renovasi stasiun kereta Novi Sad yang dipimpin oleh kontraktor China serta mengadili siapa pun yang terlibat.

Mereka juga menuntut penangkapan pihak yang terlibat dalam penyerangan terhadap demonstran. Selain itu, ada pula tuntutan meminta peningkatan anggaran pendidikan negara.

Terlepas dari janji untuk memenuhi tuntutan di atas, pemerintahan Vucic mengisyaratkan tanpa memberikan bukti bahwa gerakan protes tersebut didanai oleh kekuatan asing untuk mengganggu stabilitas Serbia.

Langkah tersebut kemudian memicu kekhawatiran dari kelompok masyarakat sipil yang mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk membungkam dan menakut-nakuti para pengkritik.

Menanggapi itu, Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sama-sama mengimbau pemerintah Serbia untuk menghormati hak berdemonstrasi. Tak hanya itu, mereka juga menekankan kepada aparat di sana untuk bertindak bijak.

Protes besar-besaran di Serbia tidak hanya menjadi ajang penyampaian aspirasi, tetapi juga mencerminkan keinginan kuat rakyat Serbia untuk perubahan. Di tengah lautan massa yang datang, suara rakyat bergema dengan satu pesan yang jelas, yakni menginginkan pemerintahan yang lebih transparan, demokratis, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.

Demikian ulasan mengenai alasan ratusan ribu rakyat Serbia menuntut Presiden Aleksandar Vucic turun dari jabatannya.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
PM Baru Kanada Pilih...
PM Baru Kanada Pilih Eropa Dibandingkan AS
Senjata Sonik Ilegal...
Senjata Sonik Ilegal Digunakan untuk Membubarkan 300.000 Demonstran di Serbia
Trump Makin Simpati...
Trump Makin Simpati pada Rusia, Eropa Galau Andalkan Senjata Nuklir Siapa?
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Rekomendasi
Lynk & Co 08, PHEV dengan...
Lynk & Co 08, PHEV dengan Tenaga Listrik Sejauh 200 Km
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut, Rabu 19 Maret 2025: Raka dan Muhasan Bersaing Jadi Kades
Keseriusan dan Dedikasi...
Keseriusan dan Dedikasi HP Mendukung Masa Depan Pekerjaan Lebih Baik
Berita Terkini
Para Pejabat Pemerintah...
Para Pejabat Pemerintah Gaza Tewas dalam Serangan Terbaru Israel
3 jam yang lalu
Apa Kemampuan yang Dihadapi...
Apa Kemampuan yang Dihadapi AS Saat Memasuki 'Sarang Tawon' Houthi?
6 jam yang lalu
Arab Saudi, Qatar, India...
Arab Saudi, Qatar, India dan Pakistan Negara Pengimpor Senjata Terbesar di Dunia
7 jam yang lalu
Sekjen PBB Kaget Israel...
Sekjen PBB Kaget Israel Gempur Gaza, 322 Warga Palestina Tewas dan Hilang
7 jam yang lalu
AS bisa Akui Krimea...
AS bisa Akui Krimea sebagai Wilayah Rusia
8 jam yang lalu
5 Negara yang Dikuasai...
5 Negara yang Dikuasai Militer, Nomor 4 Tetangga Indonesia
9 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved