Trump Remehkan Virus Corona di AS, Membandingkannya dengan Flu
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meremehkan virus Corona baru, Covid-19, yang telah menyebar ke negaranya. Dia mengatakan dampak virus itu tidak seberapa dibandingkan dengan flu musiman yang terjadi Amerika.
"Prioritas utama kami dari sudut pandang kami adalah kesehatan dan keselamatan rakyat Amerika," kata Trump. “Karena dari semua yang telah kami lakukan risiko terhadap rakyat Amerika tetap sangat rendah. Kami memiliki pakar terhebat di dunia di sini," katanya lagi, seperti dikutip news.com.au, Kamis (27/2/2020).
“Anda tahu apa yang mengejutkan saya? Flu di negara kita membunuh dari 25.000 orang menjadi 69.000 orang per tahun. Itu mengejutkan saya. Ketika Anda melihat apa yang kita miliki dengan 15 (korban virus Corona)—mereka pulih. Seseorang sakit parah, tapi semoga akan pulih...dan sisanya aman."
Presiden Trump mengatakan kondisi sekitar 15 korban virus Corona di Amerika menjadi lebih baik. Menurutnya, delapan pasien telah pulang ke rumah dan dalam isolasi, lima telah pulih sepenuhnya, satu masih di rumah sakit, dan satu dalam kondisi yang cukup baik. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Trump juga memuji Presiden China Xi Jinping, dengan mengatakan bahwa dia bekerja sangat, sangat keras dalam melawan wabah Covid-19.
Trump mengumumkan bahwa Wakil Presiden Mike Pence akan bertugas mengawasi penyebaran virus Corona di AS, dan akan bekerja dengan para pakar kesehatan dan ilmuwan. "Dia punya bakat tertentu untuk ini," katanya.
Gedung Putih pada hari Senin mengajukan dana USD2,5 miliar untuk mengatasi wabah virus Corona baru yang mematikan, yang penyebarannya cepat dan ancamannya terhadap ekonomi global telah mengguncang pasar keuangan. (Baca juga: Cegah Masuk Virus Corona, Arab Saudi Tangguhkan Umrah )
Kantor anggaran Gedung Putih mengatakan dana yang diminta itu untuk vaksin, perawatan dan peralatan pelindung. Permintaan itu langsung dikecam oleh kubu Partai Demokrat.
Karena virus ini terus menyebar secara global, masih ada kekhawatiran bahwa Covid-19 akan tumbuh di AS.
Nancy Messonnier dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan wabah akan mengakibatkan gangguan pada kehidupan sehari-hari.
“Kami memiliki ekspektasi bahwa komunitas (yang terinfeksi Covid-19) menyebar di negara ini," katanya. “Ini bukan pertanyaan tentang apakah ini akan terjadi lagi, tetapi pertanyaan yang lebih tepat untuk ditanyakan adalah, ‘Kapan ini akan terjadi dan berapa banyak orang di negara ini akan menderita penyakit parah?'," katanya.
“Kami akan mempertahankan, selama praktis, pendekatan ganda (di mana) kami melanjutkan langkah-langkah untuk mengatasi penyakit ini tetapi juga menerapkan strategi untuk meminimalkan dampak pada komunitas kami," ujarnya.
“Data selama sepekan terakhir dalam penyebaran di negara-negara lain tentu saja meningkatkan tingkat kekhawatiran kami dan meningkatkan tingkat eksepektasi kami."
"Prioritas utama kami dari sudut pandang kami adalah kesehatan dan keselamatan rakyat Amerika," kata Trump. “Karena dari semua yang telah kami lakukan risiko terhadap rakyat Amerika tetap sangat rendah. Kami memiliki pakar terhebat di dunia di sini," katanya lagi, seperti dikutip news.com.au, Kamis (27/2/2020).
“Anda tahu apa yang mengejutkan saya? Flu di negara kita membunuh dari 25.000 orang menjadi 69.000 orang per tahun. Itu mengejutkan saya. Ketika Anda melihat apa yang kita miliki dengan 15 (korban virus Corona)—mereka pulih. Seseorang sakit parah, tapi semoga akan pulih...dan sisanya aman."
Presiden Trump mengatakan kondisi sekitar 15 korban virus Corona di Amerika menjadi lebih baik. Menurutnya, delapan pasien telah pulang ke rumah dan dalam isolasi, lima telah pulih sepenuhnya, satu masih di rumah sakit, dan satu dalam kondisi yang cukup baik. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Trump juga memuji Presiden China Xi Jinping, dengan mengatakan bahwa dia bekerja sangat, sangat keras dalam melawan wabah Covid-19.
Trump mengumumkan bahwa Wakil Presiden Mike Pence akan bertugas mengawasi penyebaran virus Corona di AS, dan akan bekerja dengan para pakar kesehatan dan ilmuwan. "Dia punya bakat tertentu untuk ini," katanya.
Gedung Putih pada hari Senin mengajukan dana USD2,5 miliar untuk mengatasi wabah virus Corona baru yang mematikan, yang penyebarannya cepat dan ancamannya terhadap ekonomi global telah mengguncang pasar keuangan. (Baca juga: Cegah Masuk Virus Corona, Arab Saudi Tangguhkan Umrah )
Kantor anggaran Gedung Putih mengatakan dana yang diminta itu untuk vaksin, perawatan dan peralatan pelindung. Permintaan itu langsung dikecam oleh kubu Partai Demokrat.
Karena virus ini terus menyebar secara global, masih ada kekhawatiran bahwa Covid-19 akan tumbuh di AS.
Nancy Messonnier dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan wabah akan mengakibatkan gangguan pada kehidupan sehari-hari.
“Kami memiliki ekspektasi bahwa komunitas (yang terinfeksi Covid-19) menyebar di negara ini," katanya. “Ini bukan pertanyaan tentang apakah ini akan terjadi lagi, tetapi pertanyaan yang lebih tepat untuk ditanyakan adalah, ‘Kapan ini akan terjadi dan berapa banyak orang di negara ini akan menderita penyakit parah?'," katanya.
“Kami akan mempertahankan, selama praktis, pendekatan ganda (di mana) kami melanjutkan langkah-langkah untuk mengatasi penyakit ini tetapi juga menerapkan strategi untuk meminimalkan dampak pada komunitas kami," ujarnya.
“Data selama sepekan terakhir dalam penyebaran di negara-negara lain tentu saja meningkatkan tingkat kekhawatiran kami dan meningkatkan tingkat eksepektasi kami."
(mas)