WHO Sebut Mustahil untuk Menentukan Asal-usul Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mustahil untuk bisa menentukan asal-usul virus corona jenis baru, Covid-19, secara tepat untuk saat ini. Menurutnya, temuan awal menunjukkan virus tersebu berasal dari hewan.
Pernyataan pejabat WHO ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) meramaikan teori tentang dugaan Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan Insitute of Virology (WIV) di China.
Takeshi Kasai, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, memperingatkan terhadap spekulasi asal-usul virus corona baru.
"Saya pikir pada tahap ini tidak mungkin untuk menentukan sumber yang tepat, tetapi bukti yang ada menunjukkan bahwa itu berasal dari hewan," kata Kasai pada konferensi pers virtual pada Selasa (21/4/2020).
"Sekali lagi, ada banyak peneliti yang mempelajari masalah ini, dan kami telah mendengar bahwa ini mungkin berasal dari kelelawar, tetapi bagaimana itu mencapai manusia, kita masih belum tahu," ujarnya. "Saat ini, kami belum dapat menyimpulkan apa pun," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today.
Pekan lalu, Fox News dan Washington Post memuat berita—sebagian besar didasarkan pada sumber-sumber pemerintah AS secara anonim—yang menyatakan bahwa coronavirus mungkin telah melarikan diri dari laboratorium di Wuhan.
Presiden Donald Trump secara tidak langsung mendukung teori itu dengan mengatakan;"tampaknya masuk akal." Menurutnya, AS sedang menyelidiki dugaan tersebut.
Namun, tidak semua orang di gugus tugas Covid-19 Gedung Putih mendukung teori tersebut. Salah satu tokoh kunci di gugus tugas, Dr Anthony Fauci, telah menolak klaim tersebut, dan bersikeras bahwa virus itu bukan buatan manusia dan justru berevolusi secara alami untuk menginfeksi manusia.
Ketika laboratorium di WIV itu jadi sorotan dunia karena dituduh para pejabat AS sebagai sumber dari Covid-19, media pemerintah China merilis rekaman video langka yang menunjukkan para ilmuwan melakukan penelitian di sana.
WIV dilaporkan menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan. Laboratorium tersebut merupakan satu-satunya laboratorium yang dimiliki China untuk riset pathogen (P4) dengan level biosafety tertinggi.
Pernyataan pejabat WHO ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) meramaikan teori tentang dugaan Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan Insitute of Virology (WIV) di China.
Takeshi Kasai, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, memperingatkan terhadap spekulasi asal-usul virus corona baru.
"Saya pikir pada tahap ini tidak mungkin untuk menentukan sumber yang tepat, tetapi bukti yang ada menunjukkan bahwa itu berasal dari hewan," kata Kasai pada konferensi pers virtual pada Selasa (21/4/2020).
"Sekali lagi, ada banyak peneliti yang mempelajari masalah ini, dan kami telah mendengar bahwa ini mungkin berasal dari kelelawar, tetapi bagaimana itu mencapai manusia, kita masih belum tahu," ujarnya. "Saat ini, kami belum dapat menyimpulkan apa pun," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today.
Pekan lalu, Fox News dan Washington Post memuat berita—sebagian besar didasarkan pada sumber-sumber pemerintah AS secara anonim—yang menyatakan bahwa coronavirus mungkin telah melarikan diri dari laboratorium di Wuhan.
Presiden Donald Trump secara tidak langsung mendukung teori itu dengan mengatakan;"tampaknya masuk akal." Menurutnya, AS sedang menyelidiki dugaan tersebut.
Namun, tidak semua orang di gugus tugas Covid-19 Gedung Putih mendukung teori tersebut. Salah satu tokoh kunci di gugus tugas, Dr Anthony Fauci, telah menolak klaim tersebut, dan bersikeras bahwa virus itu bukan buatan manusia dan justru berevolusi secara alami untuk menginfeksi manusia.
Ketika laboratorium di WIV itu jadi sorotan dunia karena dituduh para pejabat AS sebagai sumber dari Covid-19, media pemerintah China merilis rekaman video langka yang menunjukkan para ilmuwan melakukan penelitian di sana.
WIV dilaporkan menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan. Laboratorium tersebut merupakan satu-satunya laboratorium yang dimiliki China untuk riset pathogen (P4) dengan level biosafety tertinggi.