Moskow Bandingkan Macron dengan Hitler yang Berambisi Melawan Rusia
loading...
A
A
A
Diplomat top Rusia tersebut membantah klaim Macron bahwa Moskow memiliki rencana untuk menyerang Eropa Barat, dengan menyebut gagasan tersebut "tidak masuk akal".
“Presiden [Vladimir] Putin telah berkali-kali mengatakan bahwa itu omong kosong belaka. Saya pikir setiap orang waras akan mengerti bahwa [dengan meluncurkan operasi militernya] Rusia hanya ingin menghilangkan akar penyebab situasi yang diciptakan oleh Barat di Ukraina,” kata Lavrov.
Lavrov juga mengatakan bahwa Moskow memandang pernyataan Macron tentang perluasan payung nuklir Prancis sebagai “ancaman terhadap Rusia.”
“Jika dia menganggap kami sebagai ancaman, jika dia mengadakan pertemuan dengan kepala staf negara-negara Eropa [Barat] dan Inggris; jika dia mengatakan bahwa perlu menggunakan senjata nuklir; jika dia bersiap untuk menggunakan senjata nuklir terhadap Rusia–ini, tentu saja, merupakan ancaman,” tegasnya.
Sebelumnya pada hari Kamis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan pidato Macron sebagai “sangat konfrontatif", dengan mengatakan bahwa pidato itu telah menunjukkan Prancis tidak menginginkan perdamaian, "tetapi lebih memikirkan perang, tentang kelanjutan konflik.”
“Presiden [Vladimir] Putin telah berkali-kali mengatakan bahwa itu omong kosong belaka. Saya pikir setiap orang waras akan mengerti bahwa [dengan meluncurkan operasi militernya] Rusia hanya ingin menghilangkan akar penyebab situasi yang diciptakan oleh Barat di Ukraina,” kata Lavrov.
Lavrov juga mengatakan bahwa Moskow memandang pernyataan Macron tentang perluasan payung nuklir Prancis sebagai “ancaman terhadap Rusia.”
“Jika dia menganggap kami sebagai ancaman, jika dia mengadakan pertemuan dengan kepala staf negara-negara Eropa [Barat] dan Inggris; jika dia mengatakan bahwa perlu menggunakan senjata nuklir; jika dia bersiap untuk menggunakan senjata nuklir terhadap Rusia–ini, tentu saja, merupakan ancaman,” tegasnya.
Sebelumnya pada hari Kamis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan pidato Macron sebagai “sangat konfrontatif", dengan mengatakan bahwa pidato itu telah menunjukkan Prancis tidak menginginkan perdamaian, "tetapi lebih memikirkan perang, tentang kelanjutan konflik.”
(mas)
Lihat Juga :