Navalny Diracun dengan Novichok, Gedung Putih Ogah Salahkan Rusia

Jum'at, 04 September 2020 - 03:38 WIB
loading...
Navalny Diracun dengan...
Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, mengecam serangan racun terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan menyebutnya sebagai tindakan tercela. Foto/BBC
A A A
WASHINGTON - Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, mengecam serangan racun terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan menyebutnya sebagai tindakan tercela. Namun, ia menolak untuk langsung menyalahkan Rusia atau Presiden Vladimir Putin atas insiden tersebut.

McEnany mengatakan pemerintahan Trump sangat terganggu dengan pengumuman Jerman pada hari Rabu lalu bahwa racun saraf Novichok telah ditemukan di tubuh Navalny. Sebelumnya, Novichok juga telah digunakan untuk meracuni para pembangkang Rusia lainnya.(Baca juga: Jerman: Alexey Navalny Diracun dengan Novichok )

Tetapi dia tidak secara eksplisit menyalahkan Kremlin atas serangan racun saraf tersebut, sebaliknya menyatakan bahwa pemerintah AS akan bekerja untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang di Rusia atas insiden tersebut.

"Kami sangat terganggu dengan hasil yang dirilis kemarin. Serangan racun terhadap Alexi Navalny benar-benar tercela. Rusia telah menggunakan racun saraf kimia di masa lalu dan kami bekerja dengan sekutu kami di komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban mereka di Rusia," kata McEnany seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (4/9/2020)

Pada dasarnya pernyataan McEnany mengulangi pernyataan dari Dewan Keamanan Nasional yang dirilis pada hari Rabu lalu.

Navalny adalah lawan utama Putin dan telah menghadapi berbagai bentuk pelecehan dari pemerintah Rusia selama bertahun-tahun. Pada 2018, ia berusaha menantang Putin untuk kursi kepresidenan tetapi akhirnya dilarang mencalonkan diri.

Juru kampanye antikorupsi itu jatuh sakit bulan lalu saat melakukan perjalanan kembali ke Moskow dari Siberia. Para pembantunya segera curiga dia telah diracun. Otoritas Rusia awalnya melarang Navalny meninggalkan negara itu, tetapi dia akhirnya dipindahkan ke Jerman untuk perawatan lebih lanjut.

Trump sendiri memilih untuk tetap bungkam tentang masalah ini, bahkan ketika dia terus menggunakan Twitter untuk menyerang lawan-lawannya dan memberikan pemikirannya tentang berbagai masalah. Trump telah menghadapi seruan luas untuk mengeluarkan pernyataan yang secara langsung mengutuk serangan terhadap Navalny, termasuk dari mantan penasihat keamanan nasionalnya sendiri, John Bolton.

Para pemimpin dunia lainnya menuntut dengan paksa penjelasan dari pemerintah Rusia.(Baca juga: Pencipta Racun Bantah Jerman: Jika Diracuni Novichok, Navalny Sudah Mati )

"Sangat keterlaluan bahwa senjata kimia digunakan untuk melawan Alexey Navalny," tweet Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Serangan Pakistan Hancurkan...
Serangan Pakistan Hancurkan Gudang Rudal BrahMos Kebanggaan India
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Heboh Pilot Jet Tempur...
Heboh Pilot Jet Tempur Wanita India Ditangkap Pakistan, Benarkah?
Rekomendasi
3 Jet Tempur Rafale...
3 Jet Tempur Rafale Ditembak Jatuh Pakistan, Saham Dassault Langsung Jeblok
KM ITB Tuntut Polri...
KM ITB Tuntut Polri Bebaskan Mahasiswi Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi
Renault Hidupkan Kembali...
Renault Hidupkan Kembali Model Imut Legendaris Jadi Mobil Listrik
Berita Terkini
Menhan Pakistan: Opsi...
Menhan Pakistan: Opsi Serangan Nuklir terhadap India Memang Ada, tapi...
Ledakan Menggelegar...
Ledakan Menggelegar Beberapa Jam setelah India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
3 Kelebihan Sistem Rudal...
3 Kelebihan Sistem Rudal Fatah Buatan Pakistan yang Membombardir India
Jurnalis Inggris Sebut...
Jurnalis Inggris Sebut Pakistan sebagai Pemenang dalam Perang dengan India
Baru Beberapa Jam Gencatan...
Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, Perang Pakistan dan India Kembali Pecah
Siapa Shivangi Singh?...
Siapa Shivangi Singh? Pilot Rafale Wanita Pertama India yang Dikabarkan Ditangkap Pakistan
Infografis
Ini Penjelasan Warna...
Ini Penjelasan Warna Singa Putih Ternyata Bukan Albino
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved