Pencipta Racun Bantah Jerman: Jika Diracuni Novichok, Navalny Sudah Mati

Kamis, 03 September 2020 - 07:10 WIB
loading...
Pencipta Racun Bantah...
Tokoh oposisi Rusia, Alexey Navalny. Foto/REUTERS/Tatyana Makeyeva
A A A
MOSKOW - Dua pencipta racun Novichok membantah klaim Jerman yang menyebut tokoh oposisi Rusia ; Alexey Navalny , diracuni dengan racun ganas era Soviet tersebut. Menurut mereka, pengkritik Presiden Vladimir Putin itu sudah mati jika benar dia diracuni dengan Novichok .

Leonid Rink dan Vladimir Uglev, dua ilmuwan di balik pengembangan racun ganas tersebut, mengatakan klaim Berlin pada hari Rabu tidak akurat. (Baca: Jerman: Alexey Navalny Diracun dengan Novichok )

Sebelumnya, Berlin bersikeras bahwa laboratorium Bundeswehr atau militer Jerman menemukan jejak racun dari keluarga Novichok pada Navalny. Kanselir Angela Merkel lantas mengutuk apa yang dia yakini sebagai serangan racun itu dan menuntut penjelasan dari Moskow.

Menurut Rink dan Uglev, Novichok menjadi agen saraf yang sangat mematikan dan tidak mungkin Navalny bisa selamat dari paparannya jika benar-benar terpapar. Lebih lanjut, Uglev telah menunjukkan bahwa orang lain yang berinteraksi dengan Navalny setelah dia jatuh sakit—sesama penumpang pesawat, kru ambulans, dan lain-lain—juga akan terkontaminasi.

“Gejalanya sama sekali tidak serupa,” kata Rink kepada RIA Novosti yang dilansir Kamis (3/9/2020).

Menurutnya, jika Novichok digunakan, Navalny akan mengalami kejang, dan dia akan mati, bukannya jatuh koma. “Dia akan beristirahat di pemakaman untuk waktu yang (sudah) lama , itu saja,” jelas ilmuwan tersebut.

"Saya percaya bahwa penggunaan bahan kimia perang: sarin, soman dan Novichok (A-234) dapat dikeluarkan dari daftar kemungkinan," kata Uglev kepada kantor berita Interfax. “Selain Navalny sendiri, orang-orang di sekitarnya juga akan diserang dalam satu atau lain bentuk.”

Uglev dan Rink adalah salah satu pendiri program senjata kimia Novichok Soviet. Hingga tahun 1991, keduanya bekerja di cabang Volsk dari Institut Riset Kimia Organik dan Teknologi Negara di Shikhany, bagian dari Wilayah Saratov. (Baca: Inggris Tuntut Rusia Jelaskan Kasus Pengkritik Putin yang Diracun )

Kremlin mengatakan Jerman tidak memberi tahu Moskow tentang data yang menunjukkan tokoh oposisi itu diracuni dengan agen saraf mirip Novichok.

Pada 20 Agustus, sebuah pesawat yang membawa Navalny melakukan pendaratan darurat di Omsk setelah pengkritik Putin itu tiba-tiba merasa tidak enak badan dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow. Navalny dibawa ke rumah sakit dalam keadaan koma dan dipasang ventilator.

Pada 22 Agustus, dia diterbangkan ke Jerman untuk perawatan. Dokter Jerman mengatakan pada 24 Agustus bahwa mereka telah menemukan tanda-tanda Navalny keracunan zat dari kelompok penghambat kolinesterase. Para dokter menambahkan bahwa tidak ada ancaman bagi nyawanya, tetapi ada kemungkinan efek jangka panjang pada sistem sarafnya. (Baca juga: Megawati Klaim Masih Ada yang Memanas-manasi untuk Maju Pilpres )
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Zelensky: Vladimir Putin...
Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir
Indonesia Siap Dukung...
Indonesia Siap Dukung Upaya ASEAN untuk Pemulihan Gempa Myanmar dan Thailand
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Ruben Onsu Umumkan Sudah...
Ruben Onsu Umumkan Sudah Mualaf: Semoga Saya Bisa Istiqomah
Sejarah Vespa Sprint...
Sejarah Vespa Sprint Skuter Italia Paling Diburu di Indonesia
Lebaran Pertama Tanpa...
Lebaran Pertama Tanpa Marissa Haque, Ikang Fawzi Merasa Sepi
Berita Terkini
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
1 jam yang lalu
Erdogan Dukung Penuh...
Erdogan Dukung Penuh Integritas Teritorial Suriah
1 jam yang lalu
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
2 jam yang lalu
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
3 jam yang lalu
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
4 jam yang lalu
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
5 jam yang lalu
Infografis
Jerman Kehabisan Senjata...
Jerman Kehabisan Senjata untuk Dipasok ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved