Profil Calon Panglima Militer Baru AS Jenderal Dan ‘Razin' Caine: Pilot F-16 Klaim Kalahkan ISIS dalam Seminggu

Minggu, 23 Februari 2025 - 06:37 WIB
loading...
Profil Calon Panglima...
Presiden Donald Trump menunjuk Letnan Jenderal (Purn) Dan Razin Caine untuk menjadi Ketua Kepala Staf Gabungan (CCJS) atau Panglima Militer baru Amerika Serikat. Foto/USAF
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump menunjuk Letnan Jenderal (Purn) Dan "Razin" Caine untuk menjadi Ketua Kepala Staf Gabungan (CCJS) atau Panglima Militer baru Amerika Serikat (AS).

Pensiunan jenderal bintang tiga itu akan menggantikan Jenderal Charles CQ Brown yang telah dipecat sebagai CCJS.

Penunjukan Caine masih membutuhkan konfirmasi Senat AS. Jika disetujui, dia akan menjadi jenderal aktif lagi dan kemungkinan pangkatnya naik menjadi jenderal bintang empat.

"Jenderal Caine adalah pilot ulung, pakar keamanan nasional, pengusaha sukses, dan 'pejuang perang' dengan pengalaman operasi khusus dan antarlembaga yang signifikan," tulis Trump dalam sebuah posting di Truth Social yang mengumumkan pencalonan tersebut, seperti dikutip Fox News, Minggu (23/2/2025).



Profil Jenderal Dan “Razin” Caine


Jenderal Caine lulus dari Institut Militer Virginia pada tahun 1990. Dia kemudian menerbangkan lebih dari 2.800 jam dengan F-16, termasuk misi pada tanggal 11 September 2001, ketika dia bergegas untuk mencegat pesawat yang berpotensi dibajak di atas Washington.

Antara tahun 2005 dan 2016, Caine memegang peran di Departemen Pertanian dan Dewan Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih sebelum menjabat sebagai direktur asosiasi urusan militer Badan Intelijen Pusat (CIA).

Menurut biografi resmi Angkatan Udara, Caine adalah anggota paruh waktu Garda Nasional dan "seorang pengusaha dan investor serial" dari tahun 2009 hingga 2016. Dia pernah bertugas di Irak pada tahun 2018-2019.

Menurut The New York Times, mengutip mantan koleganya, Caine juga merupakan direktur asosiasi untuk urusan militer di CIA dari tahun 2021 hingga 2024, bertugas sebagai penghubung utama ke Pentagon dan bekerja dengan militer pada beberapa program dan operasi yang sangat rahasia.

Menurut Reuters, bulan lalu Caine bergabung dengan perusahaan modal ventura yang dikenal sebagai Shield Capital. Profil LinkedIn-nya menunjukkan bahwa mulai bulan lalu, dia juga bekerja sama dengan dua perusahaan investasi lainnya.

Saat menjadi tentara aktif, Caine mengeklaim dapat mengalahkan ISIS dalam waktu seminggu.

Presiden Donald Trump dalam Conservative Political Action Conference (CPAC) Miami baru-baru ini juga memuji sosok Caine. "Dia seorang jenderal sejati, bukan jenderal televisi," katanya.

Trump mengatakan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, pensiunan letnan jenderal bintang tiga itu berperan penting dalam pemusnahan total kekhalifahan ISIS.

"Itu dilakukan dalam waktu yang memecahkan rekor, dalam hitungan minggu. Banyak yang disebut 'jenius' militer mengatakan butuh waktu bertahun-tahun untuk mengalahkan ISIS," lanjut Presiden Trump.

"Jenderal Caine, di sisi lain, mengatakan itu bisa dilakukan dengan cepat, dan dia melakukannya,” paparnya.

Undang-undang federal mengharuskan presiden untuk memilih perwira militer tertinggi dari komando tempur atau kepala angkatan bersenjata, yang semuanya adalah posisi jenderal bintang empat.

Undang-undang tersebut juga memungkinkan presiden untuk mengesampingkan persyaratan tersebut jika tindakan itu diperlukan untuk kepentingan nasional. Artinya, Caine akan menjadi jenderal aktif lagi dan kemungkinan naik pangkat menjadi jenderal bintang empat.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri pada 30 Maret, Raja Salman Sampaikan Rasa Syukur dan Pesan Persatuan
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Viral Minta THR Rp165...
Viral Minta THR Rp165 Juta ke Perusahaan, Kades Klapanunggal Bogor Minta Maaf
Timnas Indonesia Negara...
Timnas Indonesia Negara Kedua di Asia dengan Lonjakan Ranking FIFA Tertinggi di Bulan Maret 2025
Porsche Tingkatkan Sistem...
Porsche Tingkatkan Sistem PCM dengan Fitur Digital Baru
Berita Terkini
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
37 menit yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
1 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
2 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
3 jam yang lalu
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
4 jam yang lalu
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
5 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Tak Miliki Banyak...
Ukraina Tak Miliki Banyak Pilot yang Bisa Terbangkan F-16
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved