Panglima Militer AS Masuk Daftar Jenderal yang Bakal Dipecat Bos Pentagon
loading...
A
A
A
"Tetapi karena dia telah menjadikan isu ras sebagai salah satu ciri khasnya yang paling menonjol, hal itu tidak terlalu penting," imbuh dia.
Brown dinominasikan di bawah pemerintahan pertama Trump pada awal tahun 2020 untuk menjadi kepala staf Angkatan Udara kulit hitam pertama. Sambil menunggu konfirmasi Senat untuk jabatan itu, Brown mulai membagikan pemikirannya tentang ketidakadilan rasial di militer setelah kematian George Floyd memicu protes nasional. Sebagai jenderal Angkatan Udara tertinggi di Pasifik, Brown mengeluarkan video yang menggambarkan insiden rasial yang dialaminya.
Brown juga vokal tentang apa yang dia lihat sebagai pentingnya keberagaman berbasis ras di militer. Pada tahun 2022, saat menjabat sebagai kepala staf Angkatan Udara, Brown menandatangani memo yang menyerukan agar angkatan tersebut berupaya menurunkan persentase pelamar perwira kulit putih sambil meningkatkan persentase pelamar dari ras lain.
Ketika ditanya oleh Martha Raddatz dari ABC News pada bulan Januari 2024 tentang seberapa penting keberagaman, kesetaraan, dan inklusi bagi militer, Brown berkata, "Tergantung di mana Anda dibesarkan, saat Anda masuk ke militer kami, ini mungkin pengalaman paling beragam yang pernah Anda alami."
"Agar kita bisa menjadi pemimpin, kita perlu mengetahui latar belakang dan memahami beberapa hal tentangmereka yang beruntung bisa kami pimpin," imbuh dia.
"Dan itulah nilai dari beberapa program kami. Jadi, kami mendapat kesempatan untuk mengetahui sedikit lebih banyak tentang, Anda tahu, budaya, sejarah, pengalaman, dan membangun hubungan pribadi itu."
Pada sidang konfirmasinya di bulan Januari, Hegseth menghindari pertanyaan tentang apakah dia akan memecat Jenderal Brown ketika ditanya oleh Senator Elissa Slotkin."Senator, setiap perwira senior akan ditinjau berdasarkan standar meritokrasi, daya mematikan, dan komitmen terhadap perintah sah yang akan diberikan kepada mereka," jawab Hegseth.
Brown dinominasikan di bawah pemerintahan pertama Trump pada awal tahun 2020 untuk menjadi kepala staf Angkatan Udara kulit hitam pertama. Sambil menunggu konfirmasi Senat untuk jabatan itu, Brown mulai membagikan pemikirannya tentang ketidakadilan rasial di militer setelah kematian George Floyd memicu protes nasional. Sebagai jenderal Angkatan Udara tertinggi di Pasifik, Brown mengeluarkan video yang menggambarkan insiden rasial yang dialaminya.
Brown juga vokal tentang apa yang dia lihat sebagai pentingnya keberagaman berbasis ras di militer. Pada tahun 2022, saat menjabat sebagai kepala staf Angkatan Udara, Brown menandatangani memo yang menyerukan agar angkatan tersebut berupaya menurunkan persentase pelamar perwira kulit putih sambil meningkatkan persentase pelamar dari ras lain.
Ketika ditanya oleh Martha Raddatz dari ABC News pada bulan Januari 2024 tentang seberapa penting keberagaman, kesetaraan, dan inklusi bagi militer, Brown berkata, "Tergantung di mana Anda dibesarkan, saat Anda masuk ke militer kami, ini mungkin pengalaman paling beragam yang pernah Anda alami."
"Agar kita bisa menjadi pemimpin, kita perlu mengetahui latar belakang dan memahami beberapa hal tentangmereka yang beruntung bisa kami pimpin," imbuh dia.
"Dan itulah nilai dari beberapa program kami. Jadi, kami mendapat kesempatan untuk mengetahui sedikit lebih banyak tentang, Anda tahu, budaya, sejarah, pengalaman, dan membangun hubungan pribadi itu."
Pada sidang konfirmasinya di bulan Januari, Hegseth menghindari pertanyaan tentang apakah dia akan memecat Jenderal Brown ketika ditanya oleh Senator Elissa Slotkin."Senator, setiap perwira senior akan ditinjau berdasarkan standar meritokrasi, daya mematikan, dan komitmen terhadap perintah sah yang akan diberikan kepada mereka," jawab Hegseth.
(mas)
Lihat Juga :