Panglima Militer AS Masuk Daftar Jenderal yang Bakal Dipecat Bos Pentagon

Jum'at, 21 Februari 2025 - 08:25 WIB
loading...
A A A
"Pertama-tama, Anda harus memecat Ketua Kepala Staf Gabungan," kata Hegseth dalam penampilannya di "Shawn Ryan Show" pada bulan November lalu.

"Tetapi setiap jenderal yang terlibat—jenderal, laksamana, apa pun—yang terlibat dalam salah satu gerakan DEI (keanekaragaman, kesetaraan, dan inklusi) yang membangunkan orang-orang harus pergi," ujarnya.

"Entah Anda akan berperang, dan hanya itu. Itulah satu-satunya ujian lakmus yang kami pedulikan," paparnya.

Hegseth menyerang Franchetti dalam bukunya, "The War on Warriors", mengkritiknya karena kurangnya pengalaman tempur dan mengejek gelar masternya dari perguruan tinggi daring Universitas Phoenix.

"Jika operasi Angkatan Laut terganggu, setidaknya kita bisa tetap tegakkan kepala. Karena setidaknya kita punya pengalaman pertama! Anggota perempuan pertama dari Kepala Staf Gabungan— hore. Bagi para ideolog keadilan sosial, hubungan masyarakat lebih penting daripada kenyataan," tulisnya.

Hegseth juga mengkritik Jenderal Brown beberapa kali dalam buku tersebut.

"Standar militer, yang dulunya merupakan ciri khas kompetensi, profesionalisme, dan hasil 'misi pertama', secara resmi telah digantikan oleh prioritas yang terbangun," tulisnya.

"Menurut Anda, Komandan Brown akan berpikir secara intuitif tentang ancaman eksternal dan kesiapan internal? Tidak mungkin. Dia membangun kepemimpinannya dengan patuh mengejar posisi radikal politisi sayap kiri, yang pada gilirannya menghadiahinya dengan promosi," paparnya.

Juga dalam bukunya, Hegseth meragukan apakah Brown layak dipromosikan menjadi jenderal tertinggi Amerika.

"Kita tidak akan pernah tahu, tetapi selalu meragukan—yang pada dasarnya tampak tidak adil bagi CQ," tulisnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri pada 30 Maret, Raja Salman Sampaikan Rasa Syukur dan Pesan Persatuan
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Ribut di Tempat Parkir,...
Ribut di Tempat Parkir, Polisi Polres Rohil dan Temannya Tewas Ditikam
Gemini 2.5 Pro Teknologi...
Gemini 2.5 Pro Teknologi AI Terbaik yang Diklaim Bantu Pekerjaan Manusia
10 Provinsi Gelar Pemutihan...
10 Provinsi Gelar Pemutihan pajak Kendaraan pada Tahun 2025
Berita Terkini
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
3 menit yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
1 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
1 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
2 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
3 jam yang lalu
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
4 jam yang lalu
Infografis
Eks Panglima Militer...
Eks Panglima Militer AS: Dunia Sekarang Memiliki 3 Negara Adidaya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved