Terungkap, Ini Penyebab Tabrakan American Airlines vs Helikopter Black Hawk Tewaskan 67 Orang
loading...
A
A
A
"Kami sedang mempertimbangkan kemungkinan adanya data yang salah,” kata Homendy, yang dilansir EurAsian Times, Minggu (16/2/2025).
Model Black Hawk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut biasanya dilengkapi dengan dua jenis altimeter. Satu menggunakan tekanan barometrik, dan yang lainnya mengandalkan sinyal radio yang memantul dari tanah.
Meskipun pilot helikopter terutama menggunakan pembacaan barometrik untuk navigasi, kotak hitam penerbangan merekam ketinggian radio 278 kaki pada saat terjadi benturan.
"Namun saya ingin mengingatkan, itu tidak berarti itulah yang dilihat kru Black Hawk pada altimeter barometrik di kokpit," ujar Homendy.
Namun, saat berbicara dengan EurAsian Times, analis Pertahanan Patricia Marins berpendapat bahwa Black Hawk bergerak ke arah pesawat, sehingga sangat tidak mungkin peringatan tersebut diabaikan, terutama karena kontak visual kemungkinan besar terjadi.
Marins menduga bahwa insiden tersebut dapat disebabkan oleh gangguan, keadaan darurat medis yang tiba-tiba, atau faktor yang tidak diketahui di luar pemahaman saat ini.
Dengan ditemukannya kotak hitam, dia mencatat bahwa kotak hitam tersebut dapat segera memberikan wawasan penting tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Tabrakan di udara antara helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS dan jet American Airlines di atas ibu kota negara tersebut telah dicap sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan di AS sejak tahun 2001.
Pada 2001, sebuah pesawat komersial jatuh di kawasan New York City tak lama setelah lepas landas, menewaskan seluruh 260 penumpang dan awak, beserta lima orang di darat.
Saat para penyelidik berupaya mengumpulkan berbagai peristiwa yang mengarah pada bencana 29 Januari, berbagai detail baru bermunculan tentang awak helikopter dan misi mereka malam itu.
Model Black Hawk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut biasanya dilengkapi dengan dua jenis altimeter. Satu menggunakan tekanan barometrik, dan yang lainnya mengandalkan sinyal radio yang memantul dari tanah.
Meskipun pilot helikopter terutama menggunakan pembacaan barometrik untuk navigasi, kotak hitam penerbangan merekam ketinggian radio 278 kaki pada saat terjadi benturan.
"Namun saya ingin mengingatkan, itu tidak berarti itulah yang dilihat kru Black Hawk pada altimeter barometrik di kokpit," ujar Homendy.
Namun, saat berbicara dengan EurAsian Times, analis Pertahanan Patricia Marins berpendapat bahwa Black Hawk bergerak ke arah pesawat, sehingga sangat tidak mungkin peringatan tersebut diabaikan, terutama karena kontak visual kemungkinan besar terjadi.
Marins menduga bahwa insiden tersebut dapat disebabkan oleh gangguan, keadaan darurat medis yang tiba-tiba, atau faktor yang tidak diketahui di luar pemahaman saat ini.
Dengan ditemukannya kotak hitam, dia mencatat bahwa kotak hitam tersebut dapat segera memberikan wawasan penting tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Tabrakan di udara antara helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS dan jet American Airlines di atas ibu kota negara tersebut telah dicap sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan di AS sejak tahun 2001.
Pada 2001, sebuah pesawat komersial jatuh di kawasan New York City tak lama setelah lepas landas, menewaskan seluruh 260 penumpang dan awak, beserta lima orang di darat.
Saat para penyelidik berupaya mengumpulkan berbagai peristiwa yang mengarah pada bencana 29 Januari, berbagai detail baru bermunculan tentang awak helikopter dan misi mereka malam itu.
Lihat Juga :