Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab Membiayai Pengungsi Rohingya?
loading...
A
A
A
Pengungsi Rohingya juga mencari perlindungan di negara-negara terdekat lainnya seperti Malaysia (168.400), India (93.100), Thailand (84.000) dan negara-negara lain di seluruh wilayah tersebut.
Bentrokan bersenjata di seluruh Myanmar terus memicu pengungsian, sehingga jumlah total pengungsi internal (IDP) di negara tersebut menjadi lebih dari 2,6 juta pada akhir tahun 2023 — termasuk 1,3 juta yang telah mengungsi secara internal sejak Februari 2021.
Musim hujan berlangsung dari bulan Juni hingga Oktober setiap tahun dan membawa hujan lebat serta angin kencang ke Bangladesh, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Ratusan ribu warga Rohingya telah menemukan perlindungan di tempat penampungan tipis yang terbuat dari bambu dan terpal yang telah dibangun di daerah yang rawan tanah longsor, yang mungkin tidak tahan terhadap hujan lebat dan angin kencang.
Musim hujan juga memperburuk risiko penyakit seperti hepatitis, malaria, demam berdarah dan chikungunya di kamp-kamp pengungsian yang padat dan tidak memiliki fasilitas air dan sanitasi yang memadai.
Kegiatan UNHCR meliputi pendaftaran pengungsi, pemberian perlindungan dan bantuan hukum, pencegahan kekerasan berbasis gender, memastikan penyediaan tempat berlindung, perawatan kesehatan, dan sanitasi yang memadai, dukungan pendidikan dan pengembangan keterampilan, serta peluang mata pencaharian dan penyaluran barang-barang bantuan penyelamat jiwa di tempat yang dibutuhkan.
Mengingat kamp dan penghuninya sangat rentan terhadap bahaya terkait cuaca seperti badai hebat seperti Siklon Mocha, atau kebakaran, banjir, dan tanah longsor, UNHCR juga berupaya melindungi dan mengurangi bahaya tersebut. Kurangnya dana secara langsung memengaruhi keberhasilan pelaksanaan tindakan iklim, khususnya penyediaan gas minyak cair bagi pengungsi sebagai sumber energi yang bersih dan andal untuk memasak, dan yang melindungi perempuan dan anak-anak dari perjalanan harian yang panjang dan berbahaya untuk mengumpulkan kayu bakar.
UNHCR terus terlibat dalam dialog politik mengenai pemulangan sukarela mereka. Hingga pemulangan yang aman dan bermartabat dapat dilakukan, Bangladesh dan para pengungsi Rohingya akan membutuhkan dukungan keuangan yang berkelanjutan dan memadai untuk memastikan mereka dapat hidup dengan aman.
Bentrokan bersenjata di seluruh Myanmar terus memicu pengungsian, sehingga jumlah total pengungsi internal (IDP) di negara tersebut menjadi lebih dari 2,6 juta pada akhir tahun 2023 — termasuk 1,3 juta yang telah mengungsi secara internal sejak Februari 2021.
Musim hujan berlangsung dari bulan Juni hingga Oktober setiap tahun dan membawa hujan lebat serta angin kencang ke Bangladesh, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Ratusan ribu warga Rohingya telah menemukan perlindungan di tempat penampungan tipis yang terbuat dari bambu dan terpal yang telah dibangun di daerah yang rawan tanah longsor, yang mungkin tidak tahan terhadap hujan lebat dan angin kencang.
Musim hujan juga memperburuk risiko penyakit seperti hepatitis, malaria, demam berdarah dan chikungunya di kamp-kamp pengungsian yang padat dan tidak memiliki fasilitas air dan sanitasi yang memadai.
4. Lembaga PBB Ikut Bertanggung Jawab
Melansir UN Refugees, pengungsi Rohingya tidak memiliki status hukum dan peluang mata pencaharian, dan pergerakan mereka di luar kamp dibatasi, sehingga mereka sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan dan berisiko tinggi mengalami eksploitasi dan pelecehan.Kegiatan UNHCR meliputi pendaftaran pengungsi, pemberian perlindungan dan bantuan hukum, pencegahan kekerasan berbasis gender, memastikan penyediaan tempat berlindung, perawatan kesehatan, dan sanitasi yang memadai, dukungan pendidikan dan pengembangan keterampilan, serta peluang mata pencaharian dan penyaluran barang-barang bantuan penyelamat jiwa di tempat yang dibutuhkan.
Mengingat kamp dan penghuninya sangat rentan terhadap bahaya terkait cuaca seperti badai hebat seperti Siklon Mocha, atau kebakaran, banjir, dan tanah longsor, UNHCR juga berupaya melindungi dan mengurangi bahaya tersebut. Kurangnya dana secara langsung memengaruhi keberhasilan pelaksanaan tindakan iklim, khususnya penyediaan gas minyak cair bagi pengungsi sebagai sumber energi yang bersih dan andal untuk memasak, dan yang melindungi perempuan dan anak-anak dari perjalanan harian yang panjang dan berbahaya untuk mengumpulkan kayu bakar.
UNHCR terus terlibat dalam dialog politik mengenai pemulangan sukarela mereka. Hingga pemulangan yang aman dan bermartabat dapat dilakukan, Bangladesh dan para pengungsi Rohingya akan membutuhkan dukungan keuangan yang berkelanjutan dan memadai untuk memastikan mereka dapat hidup dengan aman.
(ahm)
Lihat Juga :