Senjata Nuklir China Disebut Bakal Dua Kali Lipat, Beijing Sentil Balik AS

Kamis, 03 September 2020 - 08:46 WIB
loading...
A A A
Micheal Peck, kontributor Kedirgantaraan dan Pertahanan di Forbes, menulis bahwa statistik dalam laporan Pentagon “menyesatkan”. "Sementara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat memiliki lebih banyak kapal perang daripada Angkatan Laut AS, armada Amerika berada di depan dalam tonase karena memiliki kapal perang yang lebih besar, termasuk 11 kapal induk yang masing-masing berbobot 100.000 ton," katanya.

Dongxu menggemakan sentimen serupa yang menyatakan, "Pentagon sengaja menyesatkan diskusi". Dia mengatakan bahwa laporan itu menyoroti bahwa China memiliki 350 kapal dan kapal selam dibandingkan dengan sekitar 293 kapal AS.

“Namun angka itu sendiri hampir tidak dapat berbicara tentang kemampuan tempur. Beberapa kapal China adalah kapal berukuran kecil dan sedang. Jumlah Angkatan Laut AS jelas memberi mereka keunggulan mutlak," katanya.

Dia lebih lanjut menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS memiliki kapal induk bertenaga nuklir yang besar, dan juga kapal induk terbesar di dunia yang masing-masing dapat membawa sekitar 80 jet tempur.

Dongxu mengakui Angkatan Laut China yang berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir. "(Namun) China hanya memiliki dua kapal induk bertenaga konvensional (non-nuklir), lebih banyak kapal serbu amfibi, dan kapal perusak berpeluru kendali kelas 10.000 ton. Dibandingkan dengan jumlah AS, Angkatan Laut China masih tertinggal," tulis Dongxu. (Baca juga: Hebat! Pesawat Tempur F-16 TNI AU Bisa Tembak 4 Target Sekaligus Tanpa Melihat )

Laporan oleh Pentagon dilihat oleh analis militer China sebagai upaya untuk menakut-nakuti sekutu regional AS dengan tujuan agar mereka membutuhkan lebih banyak perlindungan dari Washington."Dan untuk mencari peningkatan anggaran dari Kongres AS dengan menggambarkan tentara China sebagai mengancam, itu membuat lebih banyak alasan untuk mencapai tujuannya," imbuh Dongxu.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)