Sambangi Kenosha, Trump Bantah Rasisme Polisi AS 'Sistemik'

Rabu, 02 September 2020 - 19:02 WIB
loading...
Sambangi Kenosha, Trump Bantah Rasisme Polisi AS Sistemik
Presiden AS Donald Trump mengunjungi Kenosha, Wisconsin, yang dilanda kerusuhan rasial. Foto/Axios
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump , menyangkal jika kekerasan polisi terhadap kulit hitam adalah masalah sistemik. Hal itu diungkapkannya saat menjawab pertanyaan yang sejatinya ditujukan kepada sepasang pastor kulit hitam pada acara roundtable di Kenosha, Wisconsin.

Kedua pastor tersebut adalah James Ward dan Sharon Ward, yang mengatakan bahwa mereka adalah pastor untuk Julia Jackson, ibu dari Jacob Blake . Blake, seorang pria kulit hitam, ditembak tujuh kali di punggungnya oleh seorang petugas polisi Kenosha, memicu demonstrasi di kota.(Baca juga: Polisi AS Tembak Pria Kulit Hitam 7 Kali, Kerusuhan Pecah di Kenosha )

Kedua pastor itu adalah satu-satunya orang Afro-Amerika yang duduk di mimbar untuk roundtable tentang keamanan publik dan merupakan satu-satunya peserta yang membahas penembakan Blake sebelum Presiden menjawab pertanyaan dari pers.(Baca juga: Abaikan Keberatan Pejabat Lokal, Trump Akan Kunjungi Kenosha )

Ketika seorang reporter bertanya kepada Wards apakah, seperti pemimpin komunitas Kulit Hitam lainnya, mereka percaya kekerasan polisi adalah masalah sistemik, Trump menyela: "Saya tidak percaya itu. Saya pikir polisi melakukan pekerjaan luar biasa dan saya pikir Anda memiliki beberapa orang yang buruk."

"Anda juga memiliki situasi lain, di mana mereka berada di bawah tekanan luar biasa dan mereka tidak menanganinya dengan baik. Mereka menyebutnya tersedak dan itu terjadi," imbuhnya seperti dilansir dari CNN, Rabu (2/9/2020).

Trump juga memberi kesan bahwa interaksi pribadinya dengan polisi menjadi bukti yang cukup baginya untuk mengetahui bahwa kekerasan polisi bukanlah masalah sistemik.

"Tidak, tapi saya sama sekali tidak percaya," katanya kepada reporter.

"Saya telah bertemu begitu banyak polisi. Saya mendapat dukungan dari begitu banyak, mungkin semua orang," sambungnya.

Para pastor tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan wartawan, termasuk ketika wartawan berusaha menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut tidak ditujukan kepada Presiden. Tidak jelas apakah Trump mengerti bahwa pertanyaan itu ditujukan untuk para pastor.

Sebelumnya, kedua pastor itu mengatakan kepada Presiden bahwa mereka ingin bekerja dengannya untuk memulihkan persatuan di tengah demonstrasi di seluruh negeri yang menyerukan reformasi kepolisian.

"Kami percaya bahwa kami dapat membantu untuk mendengarkan dengan empati dan kasih sayang terhadap rasa sakit yang nyata yang menyakiti orang kulit hitam Amerika, tetapi kami ingin melayani Anda dan bangsa kami untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk membawa penyembuhan sejati, kedamaian sejati, dan untuk benar-benar mencari yang terbaik dari Tuhan di negara kita," James Ward memberi tahu Trump setelah berdoa.

Ketika Trump secara pribadi ditanya apakah menurutnya rasisme sistemik adalah masalah di Amerika Serikat, mengingat bahwa ada juga protes damai di seluruh negeri yang menyerukan diakhirinya rasisme, Trump menjawab: "Yah, Anda tahu Anda terus kembali ke subjek yang berlawanan. Kita harus membicarakan tentang jenis kekerasan yang telah kita lihat di Portland dan di sini dan di tempat lain."

"Faktanya adalah kami telah melihat kekerasan yang luar biasa dan kami akan memadamkannya dengan sangat, sangat cepat jika diberi kesempatan," lanjutnya.

Presiden Trump juga tampaknya mengabaikan pertanyaan apakah perlu ada perubahan struktural pada organisasi penegak hukum AS.

"Saya pikir orang-orang menyerukan perubahan struktural. Dan kemudian Anda mengambil orang-orang Kenosha yang tidak ada di sini dan Anda tidak akan melihat dan yang tidak memprotes, tetapi mereka juga menginginkan perubahan. Mereka ingin melihat hukum dan ketertiban. Itu perubahan yang mereka inginkan," ujar Trump.

"Mereka ingin polisi menjadi polisi," cetusnya.

Trump menambahkan: "Mereka menginginkan orang-orang yang akan menjaga mereka tetap aman, di mana rumah mereka tidak dibobol. Di mana mereka tidak diperkosa dan dibunuh. Itulah yang mereka inginkan. Dan mereka juga pengunjuk rasa, tetapi mereka tidak berjalan di jalan...jadi, Anda tahu, apa adanya."
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)