Mengapa Mesir dan Yordania Menolak Usulan Trump untuk Menampung Pengungsi Gaza?

Senin, 27 Januari 2025 - 01:10 WIB
loading...
A A A

2. Trauma dengan Nakba

Banyak warga Palestina memandang perang terbaru di Gaza, di mana seluruh lingkungan telah dibombardir hingga hancur dan 90% dari populasi 2,3 juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka, sebagai Nakba baru. Mereka khawatir jika sejumlah besar warga Palestina meninggalkan Gaza, maka mereka juga tidak akan pernah kembali.

Tetap bertahan di tanah sendiri merupakan inti dari budaya Palestina, dan hal itu terlihat jelas di Gaza pada hari Minggu, ketika ribuan orang mencoba untuk kembali ke bagian wilayah yang paling hancur.

3. Mesir dan Yordania Sudah Menolak Gagasan Menerima Pengungsi Gaza sejak Lama

Mesir dan Yordania dengan keras menolak gagasan untuk menerima pengungsi Gaza di awal perang, ketika gagasan itu digulirkan oleh beberapa pejabat Israel.

Kedua negara telah berdamai dengan Israel tetapi mendukung pembentukan negara Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Gaza, dan Yerusalem timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967. Mereka khawatir bahwa pemindahan penduduk Gaza secara permanen dapat membuat hal itu mustahil.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi juga telah memperingatkan tentang implikasi keamanan dari pemindahan sejumlah besar warga Palestina ke Semenanjung Sinai Mesir, yang berbatasan dengan Gaza.

4. Takut Pejuang Hamas Akan Ikut Mengungsi

Hamas dan kelompok lainnya berakar kuat dalam masyarakat Palestina dan kemungkinan akan pindah bersama para pengungsi, yang berarti bahwa perang di masa mendatang akan terjadi di tanah Mesir, sesuatu yang dapat menggoyahkan perjanjian damai Camp David yang bersejarah, landasan stabilitas regional.

“Perdamaian yang telah kita capai akan lenyap dari tangan kita,” kata el-Sissi pada Oktober 2023, setelah serangan Hamas di Israel selatan memicu perang, dilansir AP. “Semua demi gagasan melenyapkan perjuangan Palestina.”

Tahun 1970-an, ketika Organisasi Pembebasan Palestina milik Yasser Arafat, kelompok pejuang terkemuka pada masanya, mengubah wilayah selatan negara itu menjadi landasan peluncuran untuk menyerang Israel. Krisis pengungsi dan tindakan PLO turut mendorong Lebanon ke dalam perang saudara selama 15 tahun pada tahun 1975. Israel menginvasi dua kali dan menduduki Lebanon selatan dari tahun 1982 hingga tahun 2000.

5. PLO Juga Bisa Jadi Benalu

Yordania, yang berselisih dengan PLO dan mengusirnya dalam situasi yang sama pada tahun 1970, telah menampung lebih dari 2 juta pengungsi Palestina, yang sebagian besar telah diberikan kewarganegaraan.

Ultranasionalis Israel telah lama mengusulkan agar Yordania dianggap sebagai negara Palestina sehingga Israel dapat mempertahankan Tepi Barat, yang mereka pandang sebagai jantung tanah air orang-orang Yahudi menurut Alkitab. Kerajaan Yordania dengan keras menolak skenario itu.

6. Trump Tak Bisa Memaksa Yordania dan Mesir

Itu tergantung pada seberapa serius Trump tentang gagasan itu dan seberapa jauh ia siap melangkah.

Tarif AS — salah satu alat ekonomi favorit Trump — atau sanksi langsung dapat menghancurkan Yordania dan Mesir. Kedua negara menerima miliaran dolar bantuan Amerika setiap tahun, dan Mesir sudah terperosok dalam krisis ekonomi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
Video AI Pengeboman...
Video AI Pengeboman Masjid Al Aqsa Beredar Luas, Rakyat Palestina Marah!
Siapa Sulaf Fawakherji?...
Siapa Sulaf Fawakherji? Aktris Suriah yang Masih Loyal dengan Bashar Al Assad
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Sahroni Sudah Lihat...
Sahroni Sudah Lihat Serangan ke Kejagung Sejak Buka Kasus-kasus Besar
Rayakan Hari Bumi 2025,...
Rayakan Hari Bumi 2025, Alfamart Tanam 20.000 Mangrove di Pesisir Semarang
Hadis tentang Tulang...
Hadis tentang Tulang Rusuk Wanita Beserta Penjelasannya
Berita Terkini
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
1 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
9 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
10 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
11 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
11 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
12 jam yang lalu
Infografis
Presiden Trump: Zelensky...
Presiden Trump: Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved