Ukraina Tangkap 2 Jenderalnya karena Membiarkan Rusia Caplok Banyak Wilayah Kharkiv
loading...

Biro Investigasi Negara Ukraina tangkap 2 jenderal dan seorang kolonel karena dianggap membiarkan pasukan Rusia mencaplok banyak wilayah Kharkiv. Foto/SBU
A
A
A
KYIV - Biro Investigasi Negara (SBI) Ukraina telah menangkap dua jenderal dan seorang kolonel negara tersebut karena membiarkan pasukan Rusia mencaplok banyak wilayah Kharkiv pada Mei lalu.
Rincian dakwaan terhadap tiga perwira itu belum jelas. Namun, media Ukraina; Suspline, pada hari Senin melaporkan bahwa seorang komandan ditangkap karena tidak memberi tahu pihak berwenang tentang desersi massal pasukannya.
Penangkapan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang apakah ada upaya nyata untuk mencari keadilan atau langkah politik yang sedang berlangsung untuk mengalihkan kesalahan atas tantangan medan perang Ukraina, yang meliputi kekurangan pasukan dan masalah mobilisasi.
Veteran Ukraina Viktor Kovalenko mengatakan kepada Newsweek, Selasa (21/1/2025) bahwa era akuntabilitas bagi perwira militer terkait desersi di unit mereka telah dimulai.
Sekadar diketahui, para tentara Rusia berhasil menerobos pertahanan Ukraina di Oblast Kharkiv pada 10 Mei 2024, yang memicu penyelidikan SBI atas kegagalan keamanan. Kegagalan pasukan Ukraina itu memberi Rusia keuntungan teritorial terbesarnya dalam 18 bulan.
Setelah kemunduran itu, Jenderal Artur Horbenko, komandan Brigade Pertahanan Teritorial ke-125, mengundurkan diri dari jabatannya pada 17 Juni 2024.
Dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Senin, Yurii Butusov, pemimpin redaksi media Ukraina; Censor.NET, menulis bahwa Jenderal Horbenko, wakilnya, dan dua perwira lainnya dapat dihukum.
Butusov mengatakan Kolonel Dmitry Ryumshin, mantan komandan Brigade Mekanik ke-155 Ukraina, telah ditahan di kota Chernivtsi, meskipun rincian dakwaan tersebut belum diketahui.
Pihak berwenang dilaporkan juga bersiap untuk mendakwa mantan komandan Grup Operasional-Taktis Kharkiv, Brigadir Jenderal Yuriy Halushkin.
Rincian dakwaan terhadap tiga perwira itu belum jelas. Namun, media Ukraina; Suspline, pada hari Senin melaporkan bahwa seorang komandan ditangkap karena tidak memberi tahu pihak berwenang tentang desersi massal pasukannya.
Penangkapan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang apakah ada upaya nyata untuk mencari keadilan atau langkah politik yang sedang berlangsung untuk mengalihkan kesalahan atas tantangan medan perang Ukraina, yang meliputi kekurangan pasukan dan masalah mobilisasi.
Veteran Ukraina Viktor Kovalenko mengatakan kepada Newsweek, Selasa (21/1/2025) bahwa era akuntabilitas bagi perwira militer terkait desersi di unit mereka telah dimulai.
Sekadar diketahui, para tentara Rusia berhasil menerobos pertahanan Ukraina di Oblast Kharkiv pada 10 Mei 2024, yang memicu penyelidikan SBI atas kegagalan keamanan. Kegagalan pasukan Ukraina itu memberi Rusia keuntungan teritorial terbesarnya dalam 18 bulan.
Setelah kemunduran itu, Jenderal Artur Horbenko, komandan Brigade Pertahanan Teritorial ke-125, mengundurkan diri dari jabatannya pada 17 Juni 2024.
Dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Senin, Yurii Butusov, pemimpin redaksi media Ukraina; Censor.NET, menulis bahwa Jenderal Horbenko, wakilnya, dan dua perwira lainnya dapat dihukum.
Butusov mengatakan Kolonel Dmitry Ryumshin, mantan komandan Brigade Mekanik ke-155 Ukraina, telah ditahan di kota Chernivtsi, meskipun rincian dakwaan tersebut belum diketahui.
Pihak berwenang dilaporkan juga bersiap untuk mendakwa mantan komandan Grup Operasional-Taktis Kharkiv, Brigadir Jenderal Yuriy Halushkin.
Lihat Juga :