Ukraina Klaim Pilot Jet Tempur F-16 Tembak Jatuh 6 Rudal Jelajah Rusia dalam Satu Misi

Minggu, 12 Januari 2025 - 09:57 WIB
loading...
Ukraina Klaim Pilot...
Ukraina klaim pilot jet tempur F-16 tembak jatuh 6 rudal Jelajah Rusia dalam satu misi. Foto/Screengrab video CNN
A A A
KYIV - Angkatan Udara Ukraina mengeklaim bahwa pilot jet tempur F-16 Kyiv telah menembak jatuh enam rudal jelajah Rusia dalam satu misi.

Menurut klaim tersebut, itu merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat.

Angkatan Udara tersebut, seperti dikutip Kyiv Independent, Minggu (12/1/2025), peristiwa itu terjadi pada 13 Desember 2024 lalu. Misi tersebut termasuk melibatkan dua rudal dan meriam pesawat.

Saat itu, Rusia menyerang Ukraina dengan hampir 200 pesawat nirawak dan 94 rudal.



"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Fighting Falcon, jet tempur F-16 menghancurkan enam rudal jelajah Rusia dalam satu misi tempur," kata Komando Angkatan Udara Ukraina.

Kyiv telah menerima sejumlah jet tempur F-16 buatan AS dari Belanda dan Denmark, mengerahkannya beberapa kali dalam peran pertahanan udara selama serangan massal Rusia di kota-kota dan infrastruktur Ukraina.

"Mereka mengatakan bahwa bahkan orang Amerika tidak percaya Anda melakukannya," kata juru bicara Komando Angkatan Udara Yurii Ihnat dalam sebuah wawancara dengan pilot tersebut, yang identitasnya tidak diungkapkan.

Penerbang tersebut mengatakan bahwa dia mendekati sekelompok rudal jelajah dan, meskipun ada tindakan penanggulangan perang elektronik, berhasil mengunci target.

F-16 dilaporkan menembak jatuh sepasang proyektil Rusia dengan rudal jarak menengah dan kemudian sepasang lainnya dengan rudal jarak pendek.

F-16 Ukraina dilengkapi dengan empat rudal udara-ke-udara jarak menengah dan jarak pendek.

Tanpa rudal dan bahan bakar yang hampir habis, pilot tersebut kemudian dipanggil kembali dari daerah tersebut tetapi melihat rudal lain menuju Kyiv. Dia bergerak untuk mencegatnya dan melepaskan tembakan dari meriam pesawatnya ke proyektil tersebut, yang terbang lebih dari 650 kilometer per jam, sebuah manuver yang sulit dan berisiko, kata Angkatan Udara Ukraina.

"Beberapa semburan dari meriam—dan sebuah ledakan... lalu satu lagi! 'Ledakan kedua,' pikirku, tetapi, ternyata, ada dua rudal," kata pilot itu, seraya menambahkan bahwa dia melakukan semua yang diajarkan oleh instruktur AS.

Menurut Komando Angkatan Udara, pilot Ukraina telah mempelajari cara menembak jatuh rudal dengan meriam pesawat dalam simulator di AS tetapi belum pernah mencobanya dalam pertempuran sebenarnya sebelumnya.

F-16 Fighting Falcon mulai beroperasi pada akhir tahun 1978, dan berbagai versinya telah digunakan oleh lebih dari dua lusin negara, termasuk AS dan sekutu-sekutunya di Eropa. Lebih dari 4.600 F-16 telah dibuat, dan platform tersebut telah dikerahkan dalam berbagai konflik di seluruh dunia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0700 seconds (0.1#10.173)