4 Juta Orang di Kanada Rawan Pangan

Senin, 03 Februari 2020 - 02:00 WIB
4 Juta Orang di Kanada Rawan Pangan
4 Juta Orang di Kanada Rawan Pangan
A A A
OTAWWA - Menurut sebuah penelitian yang dirilis bulan ini, terungkap bahwa kelaparan bisa melanda masyarakat yang berada di negara maju seperti Kanada. Penelitian terhadap lebih dari setengah juta orang dewasa Kanada, yang diterbitkan Canadian Medical Association Journal, menemukan bahwa kematian akibat kelaparan terus meningkat setiap tahunnya.

"Ini seperti kami menemukan masalah dunia ketiga di negara dunia pertama," kata pemimpin peneltian tersebut, Fei Men, seorang mahasiswa pascadoktoral di Universitas Toronto, seperti dilansir Japan Today.

"Orang-orang yang tidak aman pangan di Kanada menghadapi masalah seperti infeksi dan keracunan obat, yang biasanya dihadapi oleh orang-orang dari negara berkembang. Hasilnya juga sangat mengejutkan bagi kami. Di negara maju seperti Kanada, kerawanan pangan masih dapat menyebabkan kematian," ucapnya.

Menurut penelitian tersebut, lebih dari 4 juta orang di Kanada berjuang untuk mendapatkan makanan yang cukup. Fakta ini menunjukan masalah yang berkisar dari kehabisan makanan atau melewatkan makan hingga berkompromi pada kuantitas dan kualitas.

"Tidak memiliki cukup makan menyebabkan kekurangan materi dan tekanan psikologis yang pada gilirannya menghasilkan peradangan kronis dan kekurangan gizi," kata Men.

"Mereka juga kurang mampu mengelola kondisi kronis. Jika mereka mengidap diabetes, mereka lebih cenderung tidak mematuhi pengobatan mereka, sehingga mungkin memiliki efek yang jauh lebih besar dan berbahaya pada mereka," ujarnya.

Sebuah studi tahun 2019 yang mengamati hubungan antara kelaparan dan kematian di antara orang dewasa Amerika Serikat (AS) juga menemukan hal serupa, bahwa tidak memiliki cukup makanan dikaitkan dengan kematian dari semua penyebab.

Secara global, menurut data PBB lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki akses ke makanan sehat yang memadai. Kondisi ini menempatkan mereka pada risiko masalah kesehatan, termasuk 8% orang di Amerika Utara atau Eropa.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3328 seconds (0.1#10.140)