Demi Menjaga Kepentingan Israel dan Kurdi, AS Tetap Pertahankan Pasukan di Suriah

Selasa, 07 Januari 2025 - 15:46 WIB
loading...
A A A
Pernyataan itu tampaknya sejalan dengan janji "America First" Trump untuk mengakhiri keterlibatan militer AS di luar negeri, meskipun upayanya di masa lalu untuk menarik pasukan AS dari Suriah terhenti di tengah pertentangan kuat dari dalam pemerintahannya sendiri.

Mengingat orang-orang yang ditunjuknya kali ini, Trump tampaknya berada di jalur tabrakan yang sama, menurut Salih.

“Tokoh-tokoh seperti calon penasihat Keamanan Nasional, Anggota Kongres Mike Waltz, dan calon menteri luar negeri, Marco Rubio, bersikap tegas dan sangat vokal menentang operasi militer Turki terhadap SDF… dan bahwa AS perlu mempertahankan penempatan militer di dalam wilayah Suriah,” katanya.

“Semua itu sangat bertentangan dengan keinginan dan hasrat pribadi Trump.”

Yang semakin memperkeruh keadaan, Trump pada bulan Desember tampaknya memuji Ankara atas dukungannya terhadap penggulingan al-Assad oleh pemberontak, sambil menggambarkan penggulingan itu sebagai “pengambilalihan yang tidak bersahabat” oleh Turki.

Beberapa pengamat berspekulasi bahwa Trump mungkin lebih terbuka untuk menyerahkan operasi anti-ISIS daripada pendahulunya, meskipun belum ada posisi yang jelas.

“Saya tidak berharap kebijakan Suriah telah ditetapkan saat ini,” kata Salih.

“Saya pikir akan ada beberapa pertikaian di dalam pemerintahan yang akan datang terkait kebijakan Suriah.”

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)