Hamas Disebut Usulkan Gencatan Senjata Sepekan Tanpa Syarat

Kamis, 02 Januari 2025 - 16:01 WIB
loading...
Hamas Disebut Usulkan...
Kendaraan militer Israel diposisikan di dekat perbatasan Gaza, seperti yang terlihat dari Sderot dan Kfar Aza Israel pada 17 Desember 2024. Foto/Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
A A A
JALUR GAZA - Hamas telah mengusulkan gencatan senjata selama sepekan yang akan memberikan daftar tawanan Israel yang ditahan di Gaza, klaim media Israel pada Selasa malam (31/12/2024).

Otoritas Penyiaran Israel Kan, mengutip sumber asing yang tidak disebutkan namanya, mengklaim dalam laporannya bahwa Hamas telah mengusulkan gencatan senjata tanpa memberlakukan persyaratan apa pun, seperti membebaskan tawanan, menarik pasukan Israel dari Gaza, atau mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Jalur Gaza utara.

Menurut laporan tersebut, Hamas akan memberikan daftar tawanan pada hari keempat gencatan senjata, seperti yang diminta Israel.

Setelah itu otoritas Israel akan memutuskan apakah akan memperpanjang gencatan senjata atau melanjutkan permusuhan.

Hamas belum mengomentari laporan penyiar tersebut.

Gerakan perlawanan Palestina, yang dilaporkan menahan sekitar 100 tawanan Israel, telah menyatakan mereka tidak dapat menyusun daftar lengkap para sandera sementara perang terus berlanjut.

Di sisi lain, Israel memenjarakan lebih dari 10.300 warga Palestina.

Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapannya mencapai kesepakatan, bahkan menyetujui usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada bulan Mei, yang kemudian ditolak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan memperkenalkan persyaratan baru, termasuk kelanjutan operasi militer.

Para kritikus, termasuk anggota oposisi Israel dan keluarga tawanan, menuduh Netanyahu mengulur-ulur negosiasi untuk mempertahankan posisinya, karena menteri sayap kanan seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich mengancam akan menarik dukungan mereka terhadap pemerintahannya jika perang Gaza berakhir.

Situasi di Gaza masih mengerikan, dengan hampir 2 juta penduduk mengungsi dari rumah mereka dalam kondisi kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0676 seconds (0.1#10.140)