Pemerintah Jerman Tuding Elon Musk Campur Tangan Pemilu
loading...
A
A
A
BERLIN - Pemerintah Jerman menuduh miliarder teknologi Elon Musk berupaya memengaruhi pemilu federal negara itu, yang dijadwalkan pada 23 Februari.
Menurut juru bicara kabinet Jerman Christiane Hoffmann, Musk berupaya memengaruhi opini publik agar mendukung partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD).
Musk memicu kontroversi dengan memposting di X awal bulan ini bahwa, "Hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman."
Ini diikuti opini di surat kabar Jerman Welt am Sonntag pekan lalu, di mana dia membela partai tersebut terhadap tuduhan ekstremisme dan memuji kebijakan ekonominya.
"Elon Musk memang berupaya memengaruhi pemilu federal melalui pernyataannya," ujar Hoffmann pada hari Senin (30/12/2024).
Dia mencatat meskipun kebebasan berbicara mencakup hak untuk mengungkapkan pendapat apa pun, termasuk apa yang dia sebut sebagai "omong kosong terbesar," itu tidak membebaskan individu dari konsekuensi kata-kata mereka.
AfD telah diklasifikasikan sebagai organisasi ekstremis yang "diduga" oleh dinas intelijen domestik Jerman karena sikapnya yang keras terhadap imigrasi dan anti kemapanan.
Partai tersebut saat ini berada di posisi kedua setelah blok konservatif CDU/CSU, tetapi tetap dijauhi oleh partai-partai besar lainnya, yang telah memutuskan tidak membentuk koalisi dengannya.
Dalam opininya, Musk menepis kritik terhadap AfD, dengan menyatakan, "Penggambaran mereka sebagai sayap kanan jelas salah."
"Partai-partai tradisional telah mengecewakan Jerman. Kebijakan mereka telah menyebabkan stagnasi ekonomi, keresahan sosial, dan erosi identitas nasional," tulis Musk.
Menurut juru bicara kabinet Jerman Christiane Hoffmann, Musk berupaya memengaruhi opini publik agar mendukung partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD).
Musk memicu kontroversi dengan memposting di X awal bulan ini bahwa, "Hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman."
Ini diikuti opini di surat kabar Jerman Welt am Sonntag pekan lalu, di mana dia membela partai tersebut terhadap tuduhan ekstremisme dan memuji kebijakan ekonominya.
"Elon Musk memang berupaya memengaruhi pemilu federal melalui pernyataannya," ujar Hoffmann pada hari Senin (30/12/2024).
Dia mencatat meskipun kebebasan berbicara mencakup hak untuk mengungkapkan pendapat apa pun, termasuk apa yang dia sebut sebagai "omong kosong terbesar," itu tidak membebaskan individu dari konsekuensi kata-kata mereka.
AfD telah diklasifikasikan sebagai organisasi ekstremis yang "diduga" oleh dinas intelijen domestik Jerman karena sikapnya yang keras terhadap imigrasi dan anti kemapanan.
Partai tersebut saat ini berada di posisi kedua setelah blok konservatif CDU/CSU, tetapi tetap dijauhi oleh partai-partai besar lainnya, yang telah memutuskan tidak membentuk koalisi dengannya.
Dalam opininya, Musk menepis kritik terhadap AfD, dengan menyatakan, "Penggambaran mereka sebagai sayap kanan jelas salah."
"Partai-partai tradisional telah mengecewakan Jerman. Kebijakan mereka telah menyebabkan stagnasi ekonomi, keresahan sosial, dan erosi identitas nasional," tulis Musk.