Jokowi Finalis Tokoh Dunia Terkorup Versi OCCRP

Selasa, 31 Desember 2024 - 17:09 WIB
loading...
A A A
Alih-alih mengembangkan negara itu menjadi model bagi Afrika, dia telah menyia-nyiakan sumber daya alamnya, menjalani gaya hidup yang sangat mewah sementara penduduk lainnya menderita dalam kemiskinan. Semakin lama dia berkuasa, semakin besar pengaruhnya tumbuh di seluruh Afrika.

Jurnalis investigasi Ghana Anas Aremeyaw Anas menjadi juri dalam kontes tahun ini. "Melalui rasa takut, penindasan, dan korupsi, Teodoro Obiang telah menciptakan dinasti kekayaan dan impunitas," papar Anas.

Dia menjelaskan, “Kecenderungan diktatornya dengan cepat ditiru oleh para pemimpin di seluruh benua Afrika, dengan para pemimpin kudeta saat ini memandangnya sebagai bapak baptis, yang memiliki ambisi serupa untuk menjadi bapak baptis korupsi seperti dirinya.”

Baik Assad maupun Obiang adalah contoh rezim diktator yang sudah lama berkuasa, di mana korupsi memainkan peran penting.

“Korupsi merupakan bagian mendasar dari perebutan kekuasaan negara dan menjadikan pemerintahan otokratis berkuasa,” ungkap Penerbit OCCRP Drew Sullivan.

Dia menjelaskan, “Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan akhirnya menciptakan konflik dari ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah.”

Presiden Kenya William Ruto Memperoleh Suara Terbanyak

Jumlah orang yang belum pernah terjadi sebelumnya, lebih dari 40.000 orang, menulis surat untuk menominasikan Presiden Kenya William Ruto sebagai "Tokoh Tahun Ini" dalam kejahatan terorganisasi dan korupsi.

Didorong oleh disahkannya undang-undang keuangan yang kontroversial, pengangguran di kalangan pemuda, dan kemarahan terhadap pemerintah mereka yang korup, kaum muda Kenya mengadakan demonstrasi selama berminggu-minggu pada bulan Juni dan Juli lalu, menuntut agar Ruto mundur.

Pasukan keamanan menanggapi dengan gas air mata, meriam air, penangkapan, dan peluru, banyak orang terbunuh, terluka, atau hilang setelah protes tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1346 seconds (0.1#10.140)