Virus Corona Terindikasi Sudah Menyebar ke Israel, Ada 2 Kasus
A
A
A
TEL AVIV - Virus Corona jenis baru, 2019-nCoV , yang mewabah di Wuhan, China, terindikasi sudah menyebar hingga ke Israel. Ada temuan dua kasus, di mana kedua pasien dirawat di rumah sakit negara Yahudi itu dengan gejala mirip coronavirus.
Kasus pertama,seorang wanita 60 tahun dirawat di Rumah sakit Ichilov, Tel Aviv, pada hari Minggu atau empat hari setelah dia kembali dari China. Pasien menunjukkan gejala penyakit pernapasan dan demam.
Wanita itu dimasukkan ke dalam unit perawatan intensif khusus sambil menunggu tes untuk menentukan apakah dia terkena virus Corona . (Baca: UPDATE-Virus Corona China: 80 Orang Tewas, 2.504 Terinfeksi )
Rumah Sakit Ichilov mengatakan wanita itu diisolasi dari pasien lain di area khusus di UGD segera setelah kedatangannya. Dia dalam kondisi baik.
Kasus kedua, seorang pria China yang dipekerjakan sebagai pekerja pertanian di dekat Sderot dirawat di Rumah Sakit Barzilai di kota Ashkelon selatan hari Minggu dengan gejala-gejala yang mengindikasikan ia tertular virus Corona. Dia juga berada di ruang isolasi menunggu hasil tes. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Pemerintah Israel mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning, yang isinya mendesak warga negara Yahudi itu untuk membatalkan semua perjalanan yang tidak penting ke China. Peringatan dikeluarkan ketika wabah virus Corona jenis baru itu sudah merenggut 80 orang di China. Secara global sebanyak 2.504 orang terinfeksi.
Selain di China, virus mirip SARS ini telah menyebar di Amerika Serikat, Prancis, Australia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan. Virus ini juga dijuluki sebagai virus Wuhan , karena muncul pertama kali dan mewabah di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Sebagai bagian dari penilaian terhadap virus Corona yang dilakukan di Departemen Kesehatan, diputuskan untuk merekomendasikan masyarakat menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke China," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (27/1/2020).
"Kami merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei sama sekali dan bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah China di berbagai kota harus dipantau secara real-time," lanjut pernyataan tersebut. (Baca juga: Sup Kelelawar Diduga Biang Virus Wuhan, Sudah 17 Orang Tewas )
Pernyataan kementerian itu menambahkan sistem kesehatan siap untuk menangani kasus-kasus potensial virus jika benar-benar mencapai wilayah Israel. "Kementerian terus berhubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan otoritas kesehatan dunia lainnya," imbuh kementerian tersebut.
Kementerian Kesehatan mengatakan jika ada orang yang telah melakukan perjalanan ke daratan China dalam 14 hari terakhir mengalami gejala virus, seperti demam dan diare akut, maka harus menghubungi penyedia layanan kesehatan atau pergi ke ruang gawat darurat.
Kasus pertama,seorang wanita 60 tahun dirawat di Rumah sakit Ichilov, Tel Aviv, pada hari Minggu atau empat hari setelah dia kembali dari China. Pasien menunjukkan gejala penyakit pernapasan dan demam.
Wanita itu dimasukkan ke dalam unit perawatan intensif khusus sambil menunggu tes untuk menentukan apakah dia terkena virus Corona . (Baca: UPDATE-Virus Corona China: 80 Orang Tewas, 2.504 Terinfeksi )
Rumah Sakit Ichilov mengatakan wanita itu diisolasi dari pasien lain di area khusus di UGD segera setelah kedatangannya. Dia dalam kondisi baik.
Kasus kedua, seorang pria China yang dipekerjakan sebagai pekerja pertanian di dekat Sderot dirawat di Rumah Sakit Barzilai di kota Ashkelon selatan hari Minggu dengan gejala-gejala yang mengindikasikan ia tertular virus Corona. Dia juga berada di ruang isolasi menunggu hasil tes. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Pemerintah Israel mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning, yang isinya mendesak warga negara Yahudi itu untuk membatalkan semua perjalanan yang tidak penting ke China. Peringatan dikeluarkan ketika wabah virus Corona jenis baru itu sudah merenggut 80 orang di China. Secara global sebanyak 2.504 orang terinfeksi.
Selain di China, virus mirip SARS ini telah menyebar di Amerika Serikat, Prancis, Australia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan. Virus ini juga dijuluki sebagai virus Wuhan , karena muncul pertama kali dan mewabah di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Sebagai bagian dari penilaian terhadap virus Corona yang dilakukan di Departemen Kesehatan, diputuskan untuk merekomendasikan masyarakat menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke China," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (27/1/2020).
"Kami merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei sama sekali dan bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah China di berbagai kota harus dipantau secara real-time," lanjut pernyataan tersebut. (Baca juga: Sup Kelelawar Diduga Biang Virus Wuhan, Sudah 17 Orang Tewas )
Pernyataan kementerian itu menambahkan sistem kesehatan siap untuk menangani kasus-kasus potensial virus jika benar-benar mencapai wilayah Israel. "Kementerian terus berhubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan otoritas kesehatan dunia lainnya," imbuh kementerian tersebut.
Kementerian Kesehatan mengatakan jika ada orang yang telah melakukan perjalanan ke daratan China dalam 14 hari terakhir mengalami gejala virus, seperti demam dan diare akut, maka harus menghubungi penyedia layanan kesehatan atau pergi ke ruang gawat darurat.
(mas)