Bos HTS Dituduh Yahudi dan Agen Mossad Gara-gara Ogah Melawan Invasi Israel di Suriah
loading...
A
A
A
Dalam unggahan yang berbeda, dia menulis: "Ini memberi tahu kita bahwa Mossad dan CIA kekurangan pekerjaan penata gaya."
Dalam konteks yang sama, sebuah akun Mesir berpendapat bahwa al-Julani sebenarnya mirip dengan mata-mata Israel yang terkenal, Eli Cohen. Yang lain mengeklaim bahwa dia mirip dengan visioner Zionisme, Theodor Hertzel.
Sebuah surat kabar Houthi dari Yaman menerbitkan karikatur yang memperlihatkan al-Julani dikendalikan sebagai boneka oleh Erdogan, yang pada gilirannya dikendalikan oleh Israel dan Amerika Serikat.
Salwa al-Soubi, seorang sarjana hukum dan pengacara Mesir, mem-posting di X: “Mossad Israel: Ini adalah mata-mata yang kami persiapkan dengan baik.”
Dia juga menunjuk pada apa yang dia anggap sebagai “permainan ganda” AS dengan menganggap al-Julani sebagai teroris yang dicari dan memimpin wawancara dengannya di CNN.
Politisi Denmark dan mantan analis ekonomi Mads Palsvig mengunggah unggahan yang sangat viral yang menuduh al-Sharaa alias al-Julani sebagai mata-mata Mossad.
Palsvig menyiratkan bahwa al-Julani adalah seorang Yahudi bernama Yonatan Zvi David, yang lulus dari sebuah lembaga bernama School of Islamic Jurisprudence in Tel Aviv" yang sebenarnya tidak ada.
Unggahan tersebut dilihat lebih dari 2 juta kali, mendapat 14.000 like, dan diunggah ulang sebanyak 6.600 kali di X.
Teori konspirasi yang sangat eksentrik lainnya berkaitan dengan pakaian taktis al-Sharaa, yang digambarkan dibuat oleh perusahaan alas kaki Israel Source atau Shoresh.
Unggahan viral yang beredar menunjukkan tangkapan layar piksel al-Sharaa dengan logo di punggungnya yang menuduh bahwa logo tersebut dibuat oleh perusahaan Israel, meskipun, setelah diperiksa lebih dekat, itu adalah logo perusahaan pakaian China lain bernama Emersongear.
Dalam konteks yang sama, sebuah akun Mesir berpendapat bahwa al-Julani sebenarnya mirip dengan mata-mata Israel yang terkenal, Eli Cohen. Yang lain mengeklaim bahwa dia mirip dengan visioner Zionisme, Theodor Hertzel.
Sebuah surat kabar Houthi dari Yaman menerbitkan karikatur yang memperlihatkan al-Julani dikendalikan sebagai boneka oleh Erdogan, yang pada gilirannya dikendalikan oleh Israel dan Amerika Serikat.
Salwa al-Soubi, seorang sarjana hukum dan pengacara Mesir, mem-posting di X: “Mossad Israel: Ini adalah mata-mata yang kami persiapkan dengan baik.”
Dia juga menunjuk pada apa yang dia anggap sebagai “permainan ganda” AS dengan menganggap al-Julani sebagai teroris yang dicari dan memimpin wawancara dengannya di CNN.
Politisi Denmark dan mantan analis ekonomi Mads Palsvig mengunggah unggahan yang sangat viral yang menuduh al-Sharaa alias al-Julani sebagai mata-mata Mossad.
Palsvig menyiratkan bahwa al-Julani adalah seorang Yahudi bernama Yonatan Zvi David, yang lulus dari sebuah lembaga bernama School of Islamic Jurisprudence in Tel Aviv" yang sebenarnya tidak ada.
Unggahan tersebut dilihat lebih dari 2 juta kali, mendapat 14.000 like, dan diunggah ulang sebanyak 6.600 kali di X.
Teori konspirasi yang sangat eksentrik lainnya berkaitan dengan pakaian taktis al-Sharaa, yang digambarkan dibuat oleh perusahaan alas kaki Israel Source atau Shoresh.
Unggahan viral yang beredar menunjukkan tangkapan layar piksel al-Sharaa dengan logo di punggungnya yang menuduh bahwa logo tersebut dibuat oleh perusahaan Israel, meskipun, setelah diperiksa lebih dekat, itu adalah logo perusahaan pakaian China lain bernama Emersongear.