Blogger Rusia Pengkritik Putin Dihajar hingga Berlumuran Darah
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang blogger Rusia dan pengkritik keras Presiden Vladimir Putin dibawa ke rumah sakit pada Minggu malam setelah diserang di luar apartemennya di Moskow. Dia dihajar dua pria tak dikenal hingga berlumuran darah dan memar.
Yegor Zhukov, 22, adalah salah satu kritikus Kremlin yang paling vokal di Rusia. Dia termasuk di antara lebih dari 1.000 orang yang ditangkap musim panas lalu dalam salah satu tindakan keras terbesar terhadap kubu oposisi dalam beberapa tahun terakhir.
Halaman Facebook "Zhukov's Team" telah mengunggah foto kondisi Zhukov setelah diserang. (Baca: Pengkritik Putin Diracun, Merkel Tuntut Rusia Lakukan Penyelidikan )
"Dua pria tak dikenal telah menyerangnya di Rashchupkin Street dan melukainya," bunyi pernyataan polisi Moskow mengutip keterangan blogger tersebut seperti dikutip dari Interfax, Selasa (1/9/2020).
Polisi Moskow, seperti dilansir BBC, telah membuka penyelidikan terkait serangan terhadap Zhukov. Para penyerang menghadapi hukuman dua tahun penjara jika terbukti bersalah. (Baca: Putrinya Disuntik Vaksin Covid-19 Rusia, Putin: Dia Sehat-sehat Saja )
“Semoga mereka yang bersalah diidentifikasi dan dihukum sesuai hukum,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Desember lalu, pengadilan Rusia memutuskan Zhukov bersalah karena menghasut ekstremisme di saluran YouTube-nya dan melarang dia mengakses Internet selama dua tahun. Zhukov menuduh bahwa putusan pengadilan itu bermotif politik.
Pada Minggu pagi, Zhukov mengatakan di saluran YouTube-nya bahwa dia telah ditolak untuk mengikuti program master di Moscow’ Higher School of Economics (Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow), sebuah keputusan yang juga dikaitkan dengan aktivitas politiknya. (Baca juga: Pendanaan Terorisme Kian Canggih, Berubah Seiring Perkembangan Teknologi )
Serangan terhadap dirinya terjadi setelah pemimpin oposisi terkemuka Rusia; Alexei Navalny, dipindahkan ke rumah sakit di Berlin setelah diduga diracun.
Yegor Zhukov, 22, adalah salah satu kritikus Kremlin yang paling vokal di Rusia. Dia termasuk di antara lebih dari 1.000 orang yang ditangkap musim panas lalu dalam salah satu tindakan keras terbesar terhadap kubu oposisi dalam beberapa tahun terakhir.
Halaman Facebook "Zhukov's Team" telah mengunggah foto kondisi Zhukov setelah diserang. (Baca: Pengkritik Putin Diracun, Merkel Tuntut Rusia Lakukan Penyelidikan )
"Dua pria tak dikenal telah menyerangnya di Rashchupkin Street dan melukainya," bunyi pernyataan polisi Moskow mengutip keterangan blogger tersebut seperti dikutip dari Interfax, Selasa (1/9/2020).
Polisi Moskow, seperti dilansir BBC, telah membuka penyelidikan terkait serangan terhadap Zhukov. Para penyerang menghadapi hukuman dua tahun penjara jika terbukti bersalah. (Baca: Putrinya Disuntik Vaksin Covid-19 Rusia, Putin: Dia Sehat-sehat Saja )
“Semoga mereka yang bersalah diidentifikasi dan dihukum sesuai hukum,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Desember lalu, pengadilan Rusia memutuskan Zhukov bersalah karena menghasut ekstremisme di saluran YouTube-nya dan melarang dia mengakses Internet selama dua tahun. Zhukov menuduh bahwa putusan pengadilan itu bermotif politik.
Pada Minggu pagi, Zhukov mengatakan di saluran YouTube-nya bahwa dia telah ditolak untuk mengikuti program master di Moscow’ Higher School of Economics (Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow), sebuah keputusan yang juga dikaitkan dengan aktivitas politiknya. (Baca juga: Pendanaan Terorisme Kian Canggih, Berubah Seiring Perkembangan Teknologi )
Serangan terhadap dirinya terjadi setelah pemimpin oposisi terkemuka Rusia; Alexei Navalny, dipindahkan ke rumah sakit di Berlin setelah diduga diracun.
(min)