Putrinya Disuntik Vaksin Covid-19 Rusia, Putin: Dia Sehat-sehat Saja
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan salah satu putrinya mengambil keputusan sendiri untuk menerima suntikan vaksin Sputnik V, vaksin untuk virus corona baru ( Covid-19 ) buatan negara tersebut. Menurutnya, kondisi putrinya sehat-sehat saja setelah mendapat vaksin tersebut.
"Dia berhubungan dengan banyak orang, penting baginya untuk merasa terlindungi untuk bekerja seperti biasa," kata Putin.
Orang nomor satu Rusia ini menjelaskan cara kerja vaksin yang menjanjikan selama wawancara dengan pembawa acara Sergey Brilev, yang beberapa kutipannya ditayangkan oleh channel Rossiya 1 pada hari Kamis (27/8/2020). Putin sebelumnya menjadi berita utama ketika dia mengungkapkan bahwa salah satu putrinya telah diberi suntikan vaksin Sputnik V.
"Kami lulus uji praklinis dan klinis pada hewan dan sukarelawan," kata Putin kepada Brilev. "Sekarang jelas bagi spesialis kami bahwa vaksin ini memberikan kekebalan yang berkelanjutan, antibodi muncul, seperti yang mereka lakukan pada kasus putri saya, dan tidak berbahaya. Syukurlah, putri saya sehat-sehat saja." (Baca: Rusia Siap Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Indonesia )
Putin ditanya apakah sudah berkonsultasi dengan putrinya sebelum imunisasi dilakukan. "Dia sudah dewasa, dia hanya mengatakan bahwa dia telah membuat keputusan seperti itu," jawab presiden, sembari menjelaskan juga bahwa putrinya telah melakukannya sebagai sukarelawan.
Suntikan vaksin, ulang Putin, tidak menimbulkan banyak efek samping. Menurutnya, putrinya memiliki suhu tubuh 38,4 derajat Celsius pada hari pertama disuntik vaksin, lalu pada hari kedua lebih dari 37 derajat Celsius. Putri Putin kemudian diberi suntikan kedua dan terakhir 21 hari kemudian, tetapi semuanya normal kecuali suhu tubuhnya naik sedikit.
Rusia menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi menyetujui penggunaan vaksin Covid-19. Dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya yang terkenal di Moskow, vaksin Sputnik V berhasil lulus uji klinis fase dua, di mana dosis yang tepat dan kekuatan respons imun diukur.
Putin menambahkan vaksin kedua Rusia yang diproduksi oleh Vector Institute yang berbasis di Novosibirsk akan tiba pada bulan September. “Saya yakin staf Vector akan membuat obat luar biasa yang akan banyak membantu orang,” kata presiden.
Pemerintah Rusia mengatakan para dokter dan guru garis depan akan menjadi yang pertama mendapatkan suntikan vaksin Sputnik V. Namun, vaksin tersebut tidak akan diedarkan secara umum hingga Januari 2021, yang memungkinkan beberapa bulan pengamatan lebih lanjut tentang efisiensi dan keamanannya.
Di sisi lain, Putin mengimbau para warga untuk disiplin, karena itu merupakan kunci untuk membendung penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, yang sejauh ini telah menginfeksi hampir 973.000 orang di Rusia dan merenggut lebih dari 16.700 jiwa. “Semakin disiplin kita, semakin cepat kita bisa kembali ke kehidupan normal," katanya.
"Dia berhubungan dengan banyak orang, penting baginya untuk merasa terlindungi untuk bekerja seperti biasa," kata Putin.
Orang nomor satu Rusia ini menjelaskan cara kerja vaksin yang menjanjikan selama wawancara dengan pembawa acara Sergey Brilev, yang beberapa kutipannya ditayangkan oleh channel Rossiya 1 pada hari Kamis (27/8/2020). Putin sebelumnya menjadi berita utama ketika dia mengungkapkan bahwa salah satu putrinya telah diberi suntikan vaksin Sputnik V.
"Kami lulus uji praklinis dan klinis pada hewan dan sukarelawan," kata Putin kepada Brilev. "Sekarang jelas bagi spesialis kami bahwa vaksin ini memberikan kekebalan yang berkelanjutan, antibodi muncul, seperti yang mereka lakukan pada kasus putri saya, dan tidak berbahaya. Syukurlah, putri saya sehat-sehat saja." (Baca: Rusia Siap Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Indonesia )
Putin ditanya apakah sudah berkonsultasi dengan putrinya sebelum imunisasi dilakukan. "Dia sudah dewasa, dia hanya mengatakan bahwa dia telah membuat keputusan seperti itu," jawab presiden, sembari menjelaskan juga bahwa putrinya telah melakukannya sebagai sukarelawan.
Suntikan vaksin, ulang Putin, tidak menimbulkan banyak efek samping. Menurutnya, putrinya memiliki suhu tubuh 38,4 derajat Celsius pada hari pertama disuntik vaksin, lalu pada hari kedua lebih dari 37 derajat Celsius. Putri Putin kemudian diberi suntikan kedua dan terakhir 21 hari kemudian, tetapi semuanya normal kecuali suhu tubuhnya naik sedikit.
Rusia menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi menyetujui penggunaan vaksin Covid-19. Dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya yang terkenal di Moskow, vaksin Sputnik V berhasil lulus uji klinis fase dua, di mana dosis yang tepat dan kekuatan respons imun diukur.
Putin menambahkan vaksin kedua Rusia yang diproduksi oleh Vector Institute yang berbasis di Novosibirsk akan tiba pada bulan September. “Saya yakin staf Vector akan membuat obat luar biasa yang akan banyak membantu orang,” kata presiden.
Pemerintah Rusia mengatakan para dokter dan guru garis depan akan menjadi yang pertama mendapatkan suntikan vaksin Sputnik V. Namun, vaksin tersebut tidak akan diedarkan secara umum hingga Januari 2021, yang memungkinkan beberapa bulan pengamatan lebih lanjut tentang efisiensi dan keamanannya.
Di sisi lain, Putin mengimbau para warga untuk disiplin, karena itu merupakan kunci untuk membendung penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, yang sejauh ini telah menginfeksi hampir 973.000 orang di Rusia dan merenggut lebih dari 16.700 jiwa. “Semakin disiplin kita, semakin cepat kita bisa kembali ke kehidupan normal," katanya.
(min)