Kekayaan 2.153 Miliarder Setara 4,6 Miliar Orang Miskin di Dunia

Senin, 20 Januari 2020 - 10:46 WIB
Kekayaan 2.153 Miliarder Setara 4,6 Miliar Orang Miskin di Dunia
Kekayaan 2.153 Miliarder Setara 4,6 Miliar Orang Miskin di Dunia
A A A
DAVOS - Kekayaan 2.153 miliarder setara dengan gabungan kekayaan 4,6 miliar orang miskin di dunia pada tahun 2019. Demikian laporan badan amal Oxfam, Senin (20/1/2020).

Laporan itu juga mengatakan pekerjaan para perempuan dan gadis miskin yang tidak dibayar atau dibayar kurang menambah tiga kali lebih banyak nilai ekonomi global setiap tahun daripada industri teknologi.

Badan amal yang bermarkas di Nairobi itu mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan menjelang Forum Ekonomi Dunia tahunan para pemimpin politik dan bisnis di Davos, Swiss, bahwa gabungan perempuan di seluruh dunia bekerja 12,5 miliar jam setiap hari tanpa bayaran atau pengakuan.

Dalam laporan bertajuk "Time to Care", Oxfam memperkirakan bahwa pekerjaan perawatan oleh para perempuan yang tidak dibayar menambah setidaknya USD10,8 triliun per tahun dalam nilai ekonomi dunia. Angka itu tiga kali lebih banyak dari industri teknologi.

“Penting bagi kita untuk menggarisbawahi bahwa mesin ekonomi tersembunyi yang kita lihat adalah pekerjaan perawatan wanita yang tidak dibayar. Dan itu perlu diubah," kata CEO Oxfam India, Amitabh Behar, kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Untuk menyoroti tingkat ketimpangan dalam ekonomi global, Behar mengutip kasus seorang wanita bernama Buchu Devi di India yang menghabiskan 16 hingga 17 jam sehari melakukan pekerjaan seperti mengambil air setelah berjalan kaki 3 km, memasak, menyiapkan anak-anaknya untuk sekolah dan bekerja pada pekerjaan dengan bayaran rendah.

"Dan di satu sisi Anda melihat miliarder yang semuanya berkumpul di Davos dengan pesawat pribadi, jet pribadi, gaya hidup super kaya," katanya.

“Buchu Devi ini bukan satu orang. Saya di India bertemu dengan para wanita ini setiap hari, dan ini adalah kisah di seluruh dunia. Kita perlu mengubah ini, dan tentu saja mengakhiri ledakan miliarder ini," ujarnya.

Behar mengatakan bahwa untuk memperbaiki hal ini, pemerintah harus memastikan di atas segalanya bahwa orang kaya membayar pajak mereka, yang kemudian harus digunakan untuk membayar fasilitas seperti air bersih, perawatan kesehatan, dan sekolah yang lebih berkualitas.

“Jika Anda hanya melihat ke seluruh dunia, lebih dari 30 negara menyaksikan protes. Orang-orang di jalan dan apa yang mereka katakan? Agar mereka tidak menerima ketidaksetaraan ini, mereka tidak akan hidup dengan kondisi seperti ini," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3873 seconds (0.1#10.140)