Elon Musk: Singapura dan Banyak Negara Lain Menuju Kepunahan

Sabtu, 07 Desember 2024 - 10:01 WIB
loading...
A A A

Robot untuk Menyelamatkan?


Meskipun tren kesuburan mengkhawatirkan, kemajuan teknologi Singapura dapat membantu mengurangi dampak demografis, menurut artikel Newsweek, yang dikutip Mario Nawfal.

Negara-kota ini menempati peringkat kedua secara global dalam kepadatan robot, dengan 770 robot industri per 10.000 pekerja, menurut Federasi Robotika Internasional.

Keunggulan teknologi ini memungkinkan Singapura mengimbangi kekurangan tenaga kerjanya, terutama mengingat biaya tenaga kerjanya yang tinggi dan basis manufaktur yang kecil.

Musk, yang juga CEO Tesla, perusahaan yang berinvestasi besar dalam robot humanoid yang dirancang untuk melakukan tugas berulang dan berbahaya, tampak optimis tentang peran robotika dalam mengatasi tantangan tersebut.

Netizen Bereaksi terhadap Komentar Elon Musk


Komentar Musk dan tren demografi Singapura telah memicu berbagai reaksi daring. Sementara beberapa netizen menekankan kebijakan imigrasi Singapura yang kuat sebagai penyangga terhadap penurunan populasi, yang lain menyoroti masalah sosial dan ekonomi yang lebih dalam yang mendasari rendahnya angka kelahiran.

Netizen yang lain menunjuk pada faktor sosial dan ekonomi yang berkontribusi terhadap keengganan memiliki anak.

Meningkatnya biaya hidup, gaya hidup pas-pasan, dan kekhawatiran tentang stabilitas keuangan sering disebut sebagai hambatan untuk memulai atau memperluas keluarga.

Beban untuk memastikan masa depan yang aman bagi anak-anak di dunia yang semakin kompetitif tampaknya sangat membebani banyak individu.

Perjuangan Singapura dengan angka kelahiran yang rendah mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak negara maju.

Penurunan angka kelahiran mengancam pertumbuhan ekonomi jangka panjang, stabilitas sosial, dan keberlanjutan tenaga kerja.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Korban Tewas Gempa Mynamar...
Korban Tewas Gempa Mynamar dan Thailand Tembus 1.600 Orang
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Lebaran Hari Ini, Ratusan...
Lebaran Hari Ini, Ratusan Umat Islam di Kota Solo Gelar Salat Id
Skandal Baru! Ajil Ditto...
Skandal Baru! Ajil Ditto Frustasi, Giulio Parengkuan Dihantui Masalah Baru di Culture Shock 7
Sehari Jelang Lebaran,...
Sehari Jelang Lebaran, Lalu Lintas di Jakarta Lengang
Berita Terkini
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
39 menit yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
1 jam yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
2 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
2 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
4 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
5 jam yang lalu
Infografis
Rencana AS Keluar dari...
Rencana AS Keluar dari NATO dan PBB Didukung Elon Musk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved